vierzehn

1.5K 199 0
                                    

Ada yang setuju aku bikin Q&A seputar para cast?

~
vierzehn: Kejelasan dan Takdir
~

Author POV


















Meanwhile Jaemin

Ini sudah hari ke tiga setelah Yeri pulang dari rumah sakit, Jaemin lebih posesif setelah kejadian yang sempat menimpa Yeri waktu itu.

Bukan posesif seperti yang biasanya, ini lebih ke melindungi Yeri. Jaemin selalu menyempatkan dirinya untuk menjemput dan pulang bersama dengan Yeri, jika tidak sempat pun pria itu akan memesankan taxi untuk Yeri.

Yeri kembali menjalani hidupnya dengan normal, bahkan kemarin gadis itu mengajak Jaemin untuk mengganti warna rambut mereka 'lagi'. Yeri dengan pink hair nya dan Jaemin dengan brown hair nya.

Padahal blonde hair mereka sempat booming di seantero kampus.

Soal Lucas, pria itu akhirnya di pindahkan oleh keluarganya begitupun dengan sang adik. Tak ada yang tau pasti kemana Lucas di pindahkan, mereka hanya tau jika Lucas pindah ke luar negri.

"Jaemin? Bisa kita bicara?" Pria bersurai blonde tampak menghampiri Jaemin yang barusaja keluar dari kelasnya.

Jaemin lupa jika blonde hair pria itu sedang booming juga di kampus mereka.

Jaemin menatap pria itu khas dengan wajah datarnya, kemudian menghela nafas pelan.

"Akhirnya kamu ingin berbicara, kita bahas di perpustakaan saja" ujar pria beku itu.

Pria blonde tersebut mengikutinya dan mereka berakhir di perpustakaan.

"Jelaskan semuanya secara rinci, saya akan menjadi pendengar yang baik" -Jaemin.

"Aku nggak sengaja lewat di lorong yang sama waktu itu, tepat saat Lucas narik Yeri ke gudang. Aku ngikutin mereka, karna adanya Lucas saat itu udah pasti bukan hal yang baik buat Yeri. Dugaanku benar, Lucas hampir aja ngelakuin hal yang nggak masuk akal saat itu. Aku langsung masuk kedalam gudang dan kelanjutannya kamu tau itu" jelas pria blonde itu.

Iya, dia Xiao De Jun.

"Saya terpaksa harus menepis ego saya, terima kasih karna sudah menyelamatkan Yeri" ujar Jaemin.

Xiaojun terkekeh pelan, kemudian menganggukkan kepalanya.

"Apapun aku lakuin buat orang yang aku sayang,"

"Dan juga, jagain Yeri. Jangan sampai dia luka lagi, apalagi terlukanya karna kamu. Aku nggak segan-segan hancurin orang yang nyakitin dia, sekalipun itu orang yang dia cinta"

❄❄❄

"Na!" Yeri berlari kecil saat melihat Jaemin di depan rumahnya.

"Sudah siap? Kita langsung jalan" ujar Jaemin setelah mengusap pelan pucuk kepala gadisnya itu.

"Iya udah, Yemin juga udah siap" balas gadis itu.

Jaemin mengangguk, kemudian menggenggam tangan Yeri dan jalan keluar rumah.

Hari ini tidak ada kegiatan yang spesial, mereka hanya ingin berjalan-jalan di taman bersama dengan Yemin.

Orang tua Yeri sudah kembali ke Amsterdam, itupun buru-buru karna ayahnya harus mengurus suatu hal disana. Sedangkan Chenle, anak laki-laki itu sedang bermain di rumah teman karibnya, Park Jisung.

"Na, minggu depan kak Doyoung nikah" kedua pasangan itu sudah sampai di taman, berkeliling menikmati udara sore.

"Dimana?"

"Hmm dimana ya? Kalau nggak salah sih di hotel deket Lotte Mall" jawab gadis itu.

"Tapi kita sebentar lagi akan koas" ujar Jaemin.

"Bisa izin kan? Lagian masih seminggu lagi kok nikahannya, aku pengen dateng tau Na. Pengen ngasih hadiah spesial buat kak Doyoung" Yeri mengerucutkan bibirnya gemas.

Jaemin mengerutkan dahinya, menatap Yeri penuh curiga. "Hadiah apa?" Tanya pria itu.

"Ada deh, kamu gaboleh tau dulu" Yeri menyengir jahil.

Jaemin memilih diam, jika dia paksakan terus itu akan percuma, Yeri susah sekali untuk di bujuk.

"Oh ya, siapa pasangan kak Doyoung? Seingatku dia memiliki hubungan dengan kak Sejeong, ah apa..."

"Iya, kak Doyoung nikah sama kak Sejeong. Ngga nyangka ya Na? Padahal dulu mereka memulai hubungan tanpa perasaan, sampai akhirnya mereka bener-bener jatuh cinta dan sekarang memilih melangkah ke jenjang yang lebih serius. Aku iri banget sama mereka hfft" ujar Yeri dan gadis itu tersenyum.

Jaemin menghentikan langkahnya dan menatap Yeri, "Kamu ingin seperti mereka?"

Yeri diam, kemudian menatap Jaemin juga sambil tersenyum tulus.

"Aku nggak mau membayangkan kita di posisi mereka, aku nggak mau ber ekspektasi terlalu tinggi, aku nggak mau melukis takdir sendiri. Aku cuman mau ngejalanin apa yang udah direncanain sama tuhan saat ini, saat dimana aku punya kamu dan kamu punya aku. Untuk masa depan? Biarkan itu jadi rahasia yang bakalan terbuka dengan perlahan" ucap gadis itu, masih dengan senyuman di wajahnya.

"Saya janji akan--"

"Sstt jangan ngucapin janji Na, janji kamu belum tentu disetujui sama tuhan. Jangan bilang janji dulu kalau garis takdir kita nanti berbeda. Aku nggak mau sakit diakhir cerita" potong Yeri.

"Udah ah jangan mellow gini, ayok kita jalan-jalan lagi. Kasian Yemin ngebet pengen jalan-jalan, Chenle mah malesin ya? Gapernah ngajak Yemin jalan, pengennya main sama Yeminnya di rumah mulu" Yeri langsung mengalihkan pembahasannya, tidak mau terlalu berlarut memikirkan tentang takdir.

Greb

Jaemin memeluk Yeri dari belakang, melingkarkan tangannya di pinggang gadis itu.

"Biarkan kita jalan seperti ini, saya rindu bermanjaan dengan kamu" bisiknya tepat di telinga Yeri.

Yeri tersenyum kecil, merasa gemas dengan Jaeminnya.

Iya, ini Jaeminnya, pria beku yang hanya menampakkan sifat manjanya kepada gadis bermarga Kim itu.

TBC

Maaf kalo singkat :>

Jgn lupa ninggalin jejak-!

Cold [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang