~
Achtzehn : Lelah dan Pulang
~Brak!
Suara berisik yang dihasilkan dari nampan yang dengan sengaja aku hempaskan membuat beberapa orang didalam kantin ini menatapku, tentu dengan berbagai ekspresi dan pemikiran.
Aku memilih untuk tidak peduli, rasa lelah sudah menguasai tubuhku.
"Hobi banget bikin kaget" sindir Hyunjin yang pasti ditujukan padaku.
Aku tak mengubrisnya, aku memilih memakan makan siangku setengah minat dan memasang wajah sedatar wajah kak Doyoung ketika pria itu marah.
"Yakin deh kalo Jaemin ada disini ya, pria itu bakalan ngejek wajah datar Yeri yang bukannya serem malah cocok ke ngakak" suara Yiyang terdengar dari sudut meja.
"Do you have a problem Yeri Kim?" Kun sebagai yang paling normal diantara kami, menujukan pertanyaan itu padaku.
Tanganku menghentikan pergerakan sendok di nampan makan siangku, kemudian menghela nafas dalam.
"Jelas dari helaan nafasnya, dia keliatan capek" sahut Xiyeon.
"Aku capek, pake banget malahan. Hari ini jadwalku padat, apalagi tadi baru selesai operasi. Belom lagi nanti lembur ampe malem, mau mati aja rasanya" keluhku.
Iya, aku barusaja selesai melakukan operasi yang berlangsung lebih dari 2 jam.
Walau bukan sebagai dokter utama, tapi itu cukup melelahkan.
Ini juga bukan kali pertama aku melakukan operasi, ini sudah yang kelima kali dari dua bulan terakhir.
Author POV
Ini sudah enam bulan sejak Yeri memulai koasnya di salah satu rumah sakit di Seoul, ia bisa menyelesaikan koasnya enam bulan lagi jika ia mendapatkan nilai yang memuaskan.
Semakin hari semakin banyak kesibukkan yang menghampiri gadis itu, begitu juga dengan sang kekasih.
Kesempatan bertemu antara Yeri dan Jaemin juga semakin menipis, tapi itu tak membuat mereka lupa satu sama lain.
Siang ini, gadis dengan surai coklat itu tengah berjalan menelusuri lorong rumah sakit yang sepi. Setelah melakukan praktek tadi pagi, gadis itu memilih berjalan-jalan daripada menikmati makan siang di kantin rumah sakit.
Tiba-tiba gadis itu merindukan pria bekunya.
Terbilang sudah seminggu Yeri tak bertatap muka dengan Jaemin, sudah satu minggu ia tak melihat wajah datar sang kekasih, dan sudah satu minggu pula ia tak menerima pesan dari tuan muda Na itu.
Yeri rindu, sangat rindu dengan pangeran bekunya.
"Haruskah aku ngirim pesan ke dia? Tapi kalau dia lagi sibuk gimana?" Monolog si cantik Kim itu.
Yeri kembali berfikir, menimang-nimang apakah ia akan menghubungi Jaemin atau memilih memendam rasa rindunya.
Mereka berada di satu rumah sakit, tapi rasanya malah mereka berada di dua benua yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold [✔]
Teen Fiction[COMPLETED] Sudah hal biasa kala orang lain menilai hubungan sepasang kekasih dari luar,tanpa ingin mengetahui dalamnya. Tak jarang orang-orang menilai hubungan gadis bernama Yeri Kim dan Na Jaemin ini monoton,pasalnya sang pria bersifat dingin dan...