dreiundzwanzig

1K 129 5
                                    

***
dreiundzwanzig : Kata Chenle, Gadis itu Manis
***

Aku sampai di rumah sepuluh menit sebelum makan malam, beruntung jalanan tidak terlalu macet.

Ketika masuk kedalam rumah, yang kutemukan hanyalah Elyna yang tengah membersihkan ruang tamu.

"Hai Elyna" sapaku.

"Hallo nona, apa anda sudah pulang kerja?" Tanya Elyna.

"Iya sudah, beruntungnya dokter Moon ngijinin aku pulang lebih awal" balasku.

"Baguslah kalau begitu, anda ingin makan malam sekarang nona? Aku sudah memasak makan malam untukmu dan Chenle"

"Aku mau mandi dulu aja, oh ya Chenle kemana?" Tanyaku kala tidak mendapati Chenle yang biasanya sibuk bermain play stationnya.

"Chenle belum pulang miss" jawab Elyna.

"Yaudah deh, aku ke kamar dulu" Elyna mengangguk dan aku berjalan menuju kamar.

Setelah beberapa menit di kamar, aku pergi ke ruang makan setelah tadi mengeringkan rambutku.

"Hai nona" seorang gadis cantik seumuran Chenle menyapaku ramah, terukir senyum indah di wajahnya.

"Oh hai... kamu Azel kan? Anak Elyna?" Tanyaku.

"Iya nona, aku Azel" balasnya.

"Dia ramah, pantes Chenle suka" batinku.

"Jangan panggil aku nona, panggil aku kak Yeri aja" ujarku dan Azel mengangguk paham.

"Chenle pulang!" Suara lumba-lumba milik Chenle memenuhi rumah, aku bahkan menutup telinga sejenak dibuatnya.

"Kim Chenle can you turn your voice?" Tanyaku.

"Loh kak Yeri udah pulang ya, ayok Chenle mau cerita soal Az... eh Azel,belum pulang ya?" Aku terkekeh kecil ketika melihat perubahan mimik wajah Chenle.

"Belum Le, aku pulang bareng mom aja nanti" jawab Azel yang malu-malu karna telinganya memerah.

Jadi ingat kak Jaehyun.

"Oh ya-yaudah, Chenle ke kamar dulu ya. Kak nanti cerita!" Chenle langsung pergi ke kamarnya.

"Jangan lupa mandi trus makan malem! Kakak tunggu di meja makan" ujarku.

"Iya!!"

Aku terkekeh, lucu saja melihat dua remaja yang tengah merasakan jatuh cinta itu.

"Azel juga ikut makan malem disini ya" pintaku.

"Nggak usah kak, Azel makan malam di rumah aja" tolaknya lembut.

"Udah gapapa makan disini aja, ajak mamamu juga ya. Kakak tunggu di meja makan" kataku final.

Azel mengangguk dan pergi memanggil Elyna yang berada di teras depan, sepertinya wanita paruh baya itu tengah menyiram tanaman.

"Guk!" Suara gongongan dari Yemin mengalihkan atensiku.

Sudah lama aku tak bermain dengannya.

Cold [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang