***
zwanzig : Sebuah Kabar***
Setelah makan siang tadi, aku dan dokter Moon segera kembali ke rumah sakit. Benar kata dokter Moon, kami sampai di rumah sakit cukup lama karna macet di jalan.
Sampai di rumah sakit, aku pamit ke dokter Moon karna harus memeriksa beberapa pasien, ditemani oleh suster Jeon.
"Nah infusnya sudah di ganti, anda harus lebih banyak istirahat lagi jika ingin cepat sembuh" ujarku pada salah satu pasien yang tengahku periksa itu.
"Baiklah dok, terima kasih" balasnya.
"Kalau begitu saya permisi tuan Lee" aku membungkuk kecil, kemudian berjalan keluar ruang rawat itu.
"Sekarang kemana sus?" Tanyaku pada suster Jeon.
"Ke kamar 127 dok"
Itu kamar Anrae, gadis kecil pejuang kanker otak yang sempat aku datangi beberapa bulan yang lalu.
Iya, gadis cantik itu masih belum bisa keluar dari rumah sakit. Kepalanya masih sering kambuh walau ia sudah melakukan operasi, gadis kecil yang malang. Nyatanya operasi hanya menunda, bukan menyembuhkan.
Sampai di kamar inap Anrae, kulihat gadis itu tengah tertidur dengan sang ibu yang duduk disebelahnya.
"Selamat siang bu" sapaku.
"Oh selamat siang dok" ibu dari Anrae membungkukkan sedikit tubuhnya padaku, terlihat jelas wajah lelahnya dan tatapan kosong dari mata ibu itu.
"Saya kesini mau memeriksa Anrae, apakah sakit kepalanya hari ini kambuh?" Tanyaku sambil memeriksa infusnya.
"Anrae kambuh jam enam tadi dok, ia bilang kepalanya sangat sakit. Bahkan Anrae baru saja tidur setengah jam yang lalu" cerita si ibu.
Aku menghela nafas pelan, sedih rasanya mendengar kabar itu. Anrae termasuk gadis kecil yang sangat kuat, ia sanggup menahan semua rasa sakit yang menjalar di tubuhnya.
Aku salut pada Anrae.
"Anrae anak yang kuat, saya yakin dia bisa sembuh dari penyakitnya" ujarku sambil tersenyum paksa.
"Terima kasih dokter Kim" balas ibu Anrae.
Aku tersenyum, setelahnya aku dan suster Oh pamit karna harus ke ruangan lainnya.
"Dokter Kim," panggil suster Oh padaku.
"Ada apa sus?"
"Aku tak enak hati untuk mengatakannya, secara anda dan Anrae sangat dekat. Tapi, aku rasa ini harus aku sampaikan dok" ujar Suster Oh.
"Ada apa? Apa ada masalah?"
"Dokter Lee spesialis saraf bilang, hidup Anrae tak akan bertahan lama karna kondisinya semakin buruk"
Deg
Hatiku rasanya ingin berhenti berdetak saja, itu adalah hal yang sangat aku takutkan dan sebentar lagi akan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold [✔]
Teen Fiction[COMPLETED] Sudah hal biasa kala orang lain menilai hubungan sepasang kekasih dari luar,tanpa ingin mengetahui dalamnya. Tak jarang orang-orang menilai hubungan gadis bernama Yeri Kim dan Na Jaemin ini monoton,pasalnya sang pria bersifat dingin dan...