Lalu Yura pergi ke arah toilet, setelah masuk sebentar dia keluar lagi dan melewati jalan yang tidak bisa dilihat oleh Yusra dan Zahra.
Bukannya apa-apa dia gak mau saja berlama-lama disana, ya memang tidak ada pembicaraan yang menyakiti Yura disana hanya saja. Yura merasa tidak nyaman disana, dia merasa agak panas, mungkin karena efek global warming.
Setelah dia ada di luar Cafe dia mengirim pesan ke Zahra lewat What'sApp.
ZAHRA
Online"Za maaf ya gue gak bisa balik lagi kesana, gue tiba-tiba dateng bulan nih kan nggak nyaman jadinya, gak papa kan?"
"oooohhh iya gak papa kok"
"lo cobak ngomong terus aja sama Yusra, kalau dia mah emang anaknya irit ngomong"
"iya, lo pulangnya gimana?"
"gue naik ojek kan gak jauh-jauh banget"
"iya udah kalo gitu, lo udah sampek belum?"
"bentar lagi sampek kok"
"ohh ya udah"
Padahal pada kenyataanya dia belum menemukan ojek, untung saja tidak lama setelah itu dia menemukan ojek dan dia bisa pulang.
YUSRA POV
Setelah pesanan mereka datang, mereka memakan pesanannya masing-masing
"Sra, Yura bilang dia gak bisa balik lagi"
"lah kenapa emang?"
"urusan wanita kamu gak akan ngerti"
"oh ya udah"
"emang ya kamu tuh Yura, awas aja besok kalau ketemu disekolah aku balas kamu, orang waktu itu aku gak serius bilang suka ke gadis ini. Niatnya itu Cuma buat manas-manasin kamu, eh malah jadi gini dan sekarang kamu tinggal aku disini sama Zahra katerlaluan kamu Yura. Dan ya meskipun Zahra itu melebihi kamu dalam segala hal fisik, tapi tetap Yura aku Cuma nyaman sama kamu". Batin Yusra.
"kamu kenal Yura sejak kapan Sra?". Ucapan Zahra menyadarkan Yusra kembali
"sejak masuk SMK". Jawab Yusra dingin
"berarti belum lama ya?"
"iya belum"
"kamu pernah punya perasaan suka ke Yura?"
"mungkin"
"kamu pernah bilang ke Yura?"
"enggak pernah"
"gak mau coba gitu?"
"masih belum siap kayaknya"
"coba kamu usahain cepet bilang sebelum kamu bisa kehilangan Yura"
Yusra mengerutkan dahinya, karena tidak mengerti dengan ucapan Zahra "maksud lo gimana sih Za?"
"enggak papa, udah makin sore nih, kita pulang aja ya?"
"ehh iya, lo kesini tadi bawa motor atau gimana?"
"aku bawa motor kok"
"oh ya udah"
Setelah kita membayar makanan, aku dan Zahra keluar dari cafe itu dan menuju ke parkiran.
"ya udah Sra, kita pisah disini. Gue seneng bisa kenal lo sama Yura". Ucap Zahra
"iya lo hati-hati"
"titip salam buat Yura ya, seneng bisa ketemu sama dia"
"beres deh, nanti gue sampein salam lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday (Suatu Hari Nanti)
Teen FictionBanyak yang sudah terjadi. Rasa kehilangan, kekecewaan, air mata, kepergian, pertentangan keluarga, hadirnya cinta segitiga. Kita sudah melewatinya sampai sejauh ini. Apakah kebahagiaan akan datang, suatu hari nanti?