Keesokan harinya Yura datang pagi, saat dia menaiki anak tangga terakhir dilantai dua dia menemukan Saril berdiri ditepi pagar pembatas.
"pagi Ra...". sapa Saril dengan senyum ramahnya.
"pagi....". Yura menjawab sambil mengulas senyum terbaiknya.
"sini aja sama aku, kamu dikelas juga ngapain belum banyak anak yang dateng juga, palingan kamu diem aja disana"
Yura menghampiri Saril dan berdiri disamping Saril "iya ya, tapi bukannya aku itu cerewet, banyak omong, dan sebagainya ya ?"
"iya emang kamu itu bawel, crewet, banyak omong, dan lain-lain deh kalo lagi ada sesuatu yang kamu nggak suka, tapi kalo kamu lagi sendiri, kamu itu bisa diem seribu bahasa"
"oh ya ? aku aneh banget ya bisa banyak omong kalo ada yang gak aku suka, dan bisa diam seribu bahasa kalau lagi sendiri"
"nah sekarang kamu tau kan keanehanmu sendiri kalau kamu amnesia, cobak kalau enggak pasti gak akan tau"
"iya...". jawab Yura sambil tersenyum
"dan lagipula amnesiamu ada baiknya juga"
Yura mengernyitkan dahinya saat mendengar kata Saril "apa baiknya ?"
"emmm kamu bisa memperbaiki hubungan yang merenggang"
"hubungan yang merenggang ? hubungan apa memang ?"
"suatu saat kamu akan tau"
"ih... kamu gitu bikin aku penasaran aja". Rajuknya
"hehehe...... eh itu Janne". Ucap Saril
"eh iya...... Janne ayo cepetan....!!!!!". teriak Yura dari lantai 2
"iya bentar, lagi jalan juga". Teriak Janne dari lantai satu
Beberapa saat setelah itu Janne sampai di lantai dua dan Yura pun menghampirinya.
"ayo......"kata Yura sambil menghampirinya.
"iya ayo....."
"aku masuk duluan ya Ril ?". pamit Yura
"iya.....eh Ra.....!!!"
"iya......" sambil membalikkan badan.
"emmm enggak jadi deh"
"ihh aneh...."
YUSRA POV
Hari ini aku sekolah seperti biasa dan datang sedikit lebih siang dari kemarin, karena aku tau Yura tidak akan kesulitan seperti kemarin-kemarin.
Saat aku memasuki gerbang sekolah aku melihat Yura di tepi pagar pembatas dengan seorang laki-laki yang tidak asing bagiku.
Dia adalah Saril teman satu kelas Yura saat masih MTS memang aku tidak satu sekolah dengan Yura saat MTS tapi aku tau dari Yura saat Yura curhat padaku.
Saril juga pernah sedikit dekat dengan Yura dan Yura juga sudah hampir melupakan Saril tapi sekarang mereka dekat lagi?
Aku tau Yura amnesia tidak mengingat apa-apa tapi kenapa aku merasa dadaku sesak saat melihat Yura tertawa dengan laki-laki itu.
Laki-laki yang sering Yura ceritakan, laki-laki yang sangat ingin Yura lupakan dan saat Yura melupakan semua kenapa dia kembali pada Yura lagi?
YUSRA POV END
Pelajaran sudah berlangsung dari tadi hingga tak terasa bila sudah waktunya istirahat, bel sekolahpun berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba.
![](https://img.wattpad.com/cover/190780450-288-k558025.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday (Suatu Hari Nanti)
Teen FictionBanyak yang sudah terjadi. Rasa kehilangan, kekecewaan, air mata, kepergian, pertentangan keluarga, hadirnya cinta segitiga. Kita sudah melewatinya sampai sejauh ini. Apakah kebahagiaan akan datang, suatu hari nanti?