Bagian 22 (Murid Baru)

25 8 6
                                    

Rio Adi Nugraha, cowok dengan mata tajam, wajah yang sangat tampan, tubuh tegap, tinggi dan aura nya yang berwiawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio Adi Nugraha, cowok dengan mata tajam, wajah yang sangat tampan, tubuh tegap, tinggi dan aura nya yang berwiawa. Seorang anak dari pengusaha kaya raya yang memiliki banyak cabang di Indonesia ini memiliki sifat sombong, angkuh, congkak, keras kepala, dan suka sekali tebar pesona. Auranya yang berwibawa merupakan keharusan bagi penerus perusahaan Ayahnya. Meski hidup dalam keluarga kaya raya, dia merupakan seorang anak yang kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Ya, karena kedua orang tuanya selalu sibuk dengan pekerjaan, Rio lebih dekat dengan pembantu dan sopir di keluarganya. Rio juga selalu berfikiran bahwa semua hal bisa didapatkan dengan uang, pada kenyataannya itu tidaklah benar.

******

"iya Bu. Perkenalkan nama saya Rio Adi Nugraha, kalian bisa panggil saya Rio. Saya harap kita bisa berteman dengan baik". Ucapnya

Yura sedari tadi hanya diam saja memperhatikan Rio memperkenalkan diri, lalu sibuk dengan buku dihadapannya lagi. Karena dia tidak berminat untuk berteriak-teriak heboh kepada sosok Rio yang di idam-idamkan oleh hampir seluruh siswi dikelas Akuntansi.

"ada yang ditanyakan untuk Rio?". Tanya Bu Yun

"nomor What'sApp nya berapa?"

"rumah kamu dimana?"

"udah punya pacar belum?"

"ganteng banget sih?"

Rio sendiri kebingungan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswi-siswi dikelas itu. Dan alhasil dia hanya senyum-senyum saja.

"eemm sudah-sudah kalau pertanyaan itu nanti saja diteruskan, sekarang kalian saya kembalikan ke jam pelajaran Bu Vivi. Rio kamu menempati bangku yang kosong ya?"

"iya Bu". Ucapnya dan langsung menuju ke bangku yang kosong di dekat bangku laki-laki di belakang Yura.

Rio melirik ke arah Yura saat dia melewatinya, tapi Yura tidak tau karena dia masih terus fokus dengan bukunya.

Saat Bu Vivi masuk, semua murid masih menatap semua aktivitas yang dilakukan Rio. Tapi Yura tidak, dia masih menatap susunan kalimat-kalimat yang tertulis dibuku depannya itu.

"bagaimana anak-anak? Ada murid baru ya? Suka tidak?"

"sukaaaaaaa banget buuuuu". Teriak siswi yang ada dikelas itu.

"kenapa? Menambah populasi laki-laki di kelas ini ya?"

"iya bu, bosen kalau laki-lakinya hanya ini bu". Ucap salah satu siswi

"iya iya. Bagaimana sudah tau namanya?"

"sudah bu"

"yasudah sekarang kita fokus ke pelajaran lagi, nanti lagi lanjut perkenalannya sama anak baru"

Setelah itu pelajaran langsung dimulai, karena Bu Vivi itu tipikal orang yang tidak mau membuang-buang waktu. Bu Vivi menjelaskan sedikit materi mengenai siklus Akuntansi, Janne menyenggol siku Yura.

Someday (Suatu Hari Nanti)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang