"Nih bawain barang gue" Titah Rio seenaknya
Yura menerima tas belanjaan Rio dengan kasar. Ini sudah tas ke-enam yang Yura bawa.
"Ayo. Ikut gue lagi ke sana?"
"Lagi?!" Yura mendelik
"Gausah mbantah apa kata majikan" Hishh.. Yura menatap Rio dengan tatapan tajam. Andai Yura bisa, dia ingin hilangkan Rio dari sini dan di lempar ke kutub.
Jika bukan gara-gara kalah tantangan makan Mie Samyang Yura tidak akan berada disini sekarang. Dia akan berada di kamarnya ditemani musik dan buku novelnya.
Atau bahkan mungkin akan bertemu dengan Yusra. Ahh Rio memang perusak suasana!
Rio masih sibuk memilih barang-barang yang di belinya, Yura bosan menunggu disini.
Yura celingukan mencari toilet, tapi belanjaan Rio? Ahh masa bodoh lah, dia bawa saja.
Rio selesai membayar barang yang dia butuhkan "Eh, babu. Nih bawain!"
Tidak ada sahutan
"Ra! Bawain"
Tetap tidak ada sahutan, Rio pun mencari keberadaan Yura. Gadis itu hilang, kemana dia?
Rio mencari-cari dimana Yura, dia terus berjalan mencari dimana Yura. "Masa tu anak nyasar? Kan nggak mungkin"
Matanya melihat ke sekitar, dimana gadis itu?
Rio melihat nya, melihat Yura. Gadis itu sedang melihat-lihat pakaian. "Tuh anak, disuruh bantu bawa belanjaan, malah sekarang belanja sendiri"
Rio mendekati Yura "Eh, Ra. Lo main pergi-pergi aja, nih bawain belanjaan gue!"
"Ngapain gue bawain belanjaan lo? Emang gue babu lo apa?"
Rio berdecak mengetahui respon Yura "Waahh keterlaluan lo" Rio tertawa renyah, memperhatikan pakaian yang Yura pakai. Kapan gadis ini ganti baju? "Eh kapan lo ganti baju, tadi kan lo nggak pakek baju ini?"
"Eh lo apa-apa an sih? Dateng-dateng udah ngomel nggak jelas, kenal aja kagak"
"Pamali tau, ngelupain cowok seganteng gue"
"Diihh SKSD banget lo"
"SKSD lo bilang?"
Dilain tempat Yura keluar dari toilet, "Wuuhh lega nyaa, habis buang air kecil" Yura kembali berjalan dengan cepat sebelum nanti kena omel Rio
Tapi di store yang tadi Rio sudah tidak ada, kemana dia? Apa sudah pulang?
Tapi tunggu Yura tadi melihat sekilas ada orang yang tidak asing baginya. Ituu.. Rio, tapi dengan siapa?
Mata Yura mengerjap beberapa kali, dia mengenali siapa itu. Dengan cepat Yura menghampiri Rio dan menepuk pundaknya.
"Ihh bentar dulu" Rio menepis tangan Yura
"Lo tuh ke sini bukan buat belanja-belanja, tapi-" Kembali ada yang menepuk bahu nya
"Bentar dulu ngapa sih" Rio menepisnya lagi
"Tapi lo it-" Ada yang menepuknya lagi, memang siapa sih? "Apaan sih?!" Detik berikutnya mulut Rio langsung terdiam, mencoba memastikan yang dilihat matanya ini.
Kalau yang menepuk pundaknya ini adalah Yura, lalu yang berdebat dengannya tadi siapa? Rio beralih menatap gadis yang berdebat dengannya. Gadis itu masih ada di depannya juga.
"Tunggu-tunggu. Ini ada masalah sama kepala gue atau gimana? Gak mungkin Yura ada dua!"
"Ya emang nggak mungkin" Jawab Yura
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday (Suatu Hari Nanti)
Teen FictionBanyak yang sudah terjadi. Rasa kehilangan, kekecewaan, air mata, kepergian, pertentangan keluarga, hadirnya cinta segitiga. Kita sudah melewatinya sampai sejauh ini. Apakah kebahagiaan akan datang, suatu hari nanti?