Sore hari ini Yura sedang bersantai di kamarnya dengan sepasang headsheet dikedua telinganya, yang memutar lagu-lagu favoritnya. Dia sangat tenang sampai sebuah notifikasi di ponselnya membuatnya terkejut.
Sebuah pesan dari group kelas yang terdapat wali kelasnya, Bu Yun. Beliau menanyakan dimana Feri kecelakaan. Tentu saja Yura sangat terkejut karenanya, bagaimana tidak? Tadi siang dia masih bertemu Feri dikelasnya, masih bergurau dengan laki-laki bertubuh tinggi itu.
Tapi sekarang, bagaiamana bisa tiba-tiba dia mengalami kecelakaan? Setelah dia bertanya perincian kabar tersebut kepada Bu Yun, Yura berdiskusi dengan teman-teman sekelasnya di group yang berbeda, dimana tidak ada nomor Bu Yun di dalamnya.
Sambil berdiskusi dengan teman-temannya, Yura juga mencoba menghubungi Feri untuk bertanya kebenaran tentang berita kecelakaannya. Setelah Feri menjawab dan menjelaskan kenapa dia bisa mengalami kecelakaan Yura pun mengerti.
Keesokan harinya, Yusra, Yura, Hidar, Janne dan Via. Mereka berlima berdiskusi tentang kapan mereka akan menjenguk Feri dirumahnya.
Setelah mencapai kesepakatan mereka akan menjenguk Feri pada hari Rabu. Saat dirumah Yura diajak oleh ibunya untuk pergi kerumah saudaranya, Yura pun menyetujuinya karena rencana menjenguk Feri adalah hari Rabu dan besok masih hari Minggu jadi masih ada waktu.
Tapi sore harinya Hidar memberitahunya bahwa rencana menjenguk Feri akan dirubah menjadi hari Minggu besok. Yura sudah panik sendiri karena hal itu.
"duuhh, Hidar kenapa kasih taunya sekarang juga. Kalo tau gitu kan gue gak nyetujuin ajakan ibu tadi, soalnya gue juga pengen pergi sama mereka". Yura panik sendiri di dalam kamarnya. Bimbang. Akan tetap ikut ibunya atau menjenguk Feri?
Ditambah lagi Yusra yang membuatnya bimbang, laki-laki itu mau memberi tahu sesuatu yang sangat penting tentang dirinya. Tapi, dia hanya akan mengatakannya besok kalau Yura ikut. Sedangkan Yura sendiri sudah menyetujui ajakan ibunya.
YUSRA
Online
"kamu biasanya kalau hari minggu jarang mandi pagi kan? Besok kalau kerumah Pak Fer, jangan lupa mandi. Nanti bauk lagi"
"aku besok gak bisa ikut, aku udah diajak ibu ke rumah saudaraku"
"gitu ya? Yaudah deh gak papa"
"tapi sebenernya aku pengen ikut...."
"ya tapi gimana lagi?"
"sebenernya aku mau kasih tau siapa setengah dari kehidupanku besok, tapi kamu gak bisa. Ya gak jadi deh"
"lhoo... kenapa kamu gak bilang sih?"
"selain besok bisa nggak?"
"ya nggak tau juga"
Yura lebih bingung saat Yusra bilang, kalau dia akan memberi tahu siapa separuh dari kehidupannya besok. Tapi dia tidak bisa ikut, itu membuat Yura penasaran sekaligus bingung.
Sebenarnya itu karena chatting Yusra dengan Yura sehari sebelum ada berita Feri kecelakaan, itu saat Yura menyuruh Yusra untuk tidak memperdulikannya.
Flashback on
YUSRA
Online
"kamu lagi ngapain sih, lama banget balesnya?"
"maaf maaf, aku masih nonton sepak bola nih"
"gitu ya? Yaudah deh. Lanjutin, aku gak bakal ganggu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday (Suatu Hari Nanti)
Novela JuvenilBanyak yang sudah terjadi. Rasa kehilangan, kekecewaan, air mata, kepergian, pertentangan keluarga, hadirnya cinta segitiga. Kita sudah melewatinya sampai sejauh ini. Apakah kebahagiaan akan datang, suatu hari nanti?