Hari ini Yura sangat lelah, kepalanya benar-benar pusing saat ini. Tapi gadis ini masih membaca kalimat-kalimat yang tersusun dibuku yang ada dihadapannya ini.
Yura memegangi kepalanya karena merasa sangat pusing, akhirnya dia pun menyandarkan kepalanya disandaran kursinya. Dia menghela nafas berat, karena dia sangat lelah.
Yusra bisa melihat bahwa Yura sangat lelah, bisa dilihat dari wajah gadis cantik itu. Dia merasa, mungkin mengajak Yura berjalan-jalan bisa membuat gadis ini merasa lebih baik.
Dia pun menghampiri Yura ditempat duduknya, dia duduk di depan gadis ini.
"Ra...."
"iya....". jawab Yura dengan suara lemah
"kamu capek banget ya?"
"hmmm". Jawab Yura sambil mengangguk
"kamu gak mau refreeshing?"
"mau sih, tapi kaya gaada waktu, gaada temen, gaada tujuan. Jadi mending diem dirumah aja"
"kalo gitu, kamu mau nggak refreeshing sama aku?"
"mau aja sih, tapi kapan?"
"hari ini, pulang sekolah. Langsung"
"aku nggak ganti seragamku dulu?"
"nggak usah Ra, langsung aja"
"trus izin ke ibuku gimana?"
"aku yang telpon, aku pamitin"
"tapi..."
"shuuuutttttt". Yusra meletakkan jari telunjuknya didepan bibir Yura, otomatis membuat Yura diam seketika "kamu tuh kebanyakan 'tapi'. Sedangkan aku gak mau ada pengecualian untuk saat ini"
Yura masih diam saja
"pokoknya nanti kamu langsung pergi sama aku dan ini tanpa pengecualian". Yura hanya tersenyum pada laki-laki yang ada dihadapannya ini "paham kan bakpau ku?". Ucap Yusra sambil mengacak-acak poni Yura
"aisshhh...... iya iya aku paham". Sebal Yura
Sedangkan Yusra tertawa karena dia sangat suka mengganggu Yura dengan cara mengacak-acak poni kasayangan gadis ini.
******
Sepulang sekolah Yura keluar dari kelasnya bersama Yusra, tadi Yura yang lemas. Tapi sekarang malah dia yang semangat mau langsung pergi saja.
Yusra menahan tangan gadis itu yang akan menuruni tangga.
"eeeiiiitttt". Yusra menahan tangan Yura yang berlari "kamu mau kemana?". Tanya Yusra
"katanya mau jalan?". Ucap Yura dengan wajahnya yang kebingungan
"iya, emang kita mau jalan. Tapi tunggu dulu, masih rame tuh". Tunjuk Yusra pada kerumunan di area parkir lantai satu "aku gasuka desak-desakan". Lanjutnya
"oke kita tunggu disini sampai agak sepi". Jawab Yura
Mereka duduk didepan kelas untuk menunggu area parkir agak sepi, karena hampir semua murid sangat tidak sabar untuk pulang kerumah masing-masing. Termasuk Yura juga.
Tapi bedanya dia tidak sabar akan pergi bersama Yusra, tapi mau kemana? Ah sudah lah. Nanti juga dia akan tahu.
"Yus, kamu beneran udah pamitin aku ke ibu kan?"
"iya udah"
"yaudah kalo gitu, lega deh"
"tenang aja, kamu gak akan dimarahin"
******
Cahaya terik disiang hari ini seolah bukan halangan bagi Yura dan Yusra untuk keluar jalan-jalan. Entah Yusra akan membawanya kemana, karena akan percuma saat Yura menanyakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday (Suatu Hari Nanti)
Novela JuvenilBanyak yang sudah terjadi. Rasa kehilangan, kekecewaan, air mata, kepergian, pertentangan keluarga, hadirnya cinta segitiga. Kita sudah melewatinya sampai sejauh ini. Apakah kebahagiaan akan datang, suatu hari nanti?