Saat istirahat disekolah Yura keluar untuk pergi ke tangga dan dia sudah menemukan sosok Saril duduk disalah satu anak tangga, lalu Yura duduk di satu tingkat anak tangga diatas Saril.
"aku mau ngomong Ril". Ucap Yura basa-basi
"bukannya emang tujuannya itu ya?". Jawab Saril dengan cuek
"kenapa tiba-tiba rese' banget sih ni anak?". Batin Yura. "iya, aku Cuma mau bilang kalau aku udah inget semuanya Ril"
"gue tau lo udah inget semuanya". Yura pun spontan menoleh kepada Saril "gue tau, waktu kemarin gue tanya apa siku lo baik? Sikap kasarnya lo tuh udah balik"
"lo udah tau?"
"iya Ra gue udah tau, lo pasti juga heran kenapa selama lo amnesia gue selalu ada dideket lo, selalu baik-baikin lo. Lo pasti heran kan?"
"...." Yura hanya diam
"sebenernya waktu gue nyamperin lo di pagar pembatas itu gue gak tau kalau lo amnesia, gue Cuma mau coba buat perbaikin hubungan kita, ya meskipun gue ragu lo bakalan ngerespon gue."
"...." Yura masih diam
"Tapi waktu gue coba ngomong sama lo, lo lupa semuanya jadi gue manfaatin peluang lo amnesia itu buat perbaikin hubungan diantara kita, soalnya lo lupa semuanya. Ra gue gak mau hubungan kita jauh-jauhan kaya' gini, gue pengen kita temenan kaya' dulu....". ucap Saril panjang, lebar, kali tinggi.
"Ril dari dulu juga kita temenan, gue gak ngejauh dari lo. Tapi kan emang gue juga bingung mau ngomongin apa sama lo, mau tanya pelajaran juga gak mungkin, mapel kita udah beda, waktu masih satu kelas aja kita jarang tanya-tanyaan soal pelajaran apalagi sekarang waktu udah gak sekelas coba?". Jawab Yura yang baru membuka suara
"sebenarnya gue dulu ngejauh dari lo itu karena gue mau ngehilangin perasaan suka yang pernah ada dihati gue buat lo". Batin Yura dalam hati
"iya juga sih ya? Ternyata saling terbuka buat ngomong gini itu enak ya bisa nyelesaiin salah faham"
"iya Ril, pokoknya kalo lo mau chat gue via what'sapp silahkan aja, gak usah sungkan. Kita kan temen"
"iya Ra, makasih ya beberapa hari ini lo selalu ada buat gue"
"udah santai aja kali...... ya udah gue balik ke kelas dulu ya?"
"iya Ra"
SARIL POV
Setelah Yura pergi, aku udah mutusin nggak akan ganggu dia lagi. Dia udah lebih bahagia sekarang "setelah ini, gue nggak akan sering muncul dalam hidup lo lagi Ra. Gue udah tau, sekarang Cuma Yusra yang ada dihati lo".
Aku tau sekarang yang harus ada disamping Yura adalah Yusra, dia harus jaga Yura, jangan sampai buat Yura kecewa seperti yang aku lakukan. Akupun sekarang menyesal, aku baru menyadari pentingnya Yura dihidupku.
"Sekarang aku Cuma bisa liat punggung kamu pergi menjauh dari aku Ra".
Setelah aku bertemu Yura aku pergi ke kantin untuk menghabiskan waktu istirahat
SARIL POV END
Saat akan kembali ke kelas Yura menemukan Janne sedang duduk di depan kelas dengan Dilan "ngapain ya mereka disana?". Saat Yura masuk ke dalam kelas Yura duduk di bangku depan Hidar dan Yusra.
"emmm aku mau tanya deh sama kalian". Tanya Yura pada Hidar dan Yusra
"tanya apaan Ra?". Jawab Hidar
"Dilan sama Janne ngapain sih?". Yura bertanya dengan raut wajah yang sangat ingin tau
"gak tau palingan juga Dilan lagi nembak Janne". Ucap Hidar dengan nada suara lesu
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday (Suatu Hari Nanti)
Teen FictionBanyak yang sudah terjadi. Rasa kehilangan, kekecewaan, air mata, kepergian, pertentangan keluarga, hadirnya cinta segitiga. Kita sudah melewatinya sampai sejauh ini. Apakah kebahagiaan akan datang, suatu hari nanti?