13

42.9K 2.4K 24
                                    

29062019

Happy Reading guys

.


.


.

"Tante Nera? "sapa Nadya menatap sendu ke arah wanita paruh baya berpakaian gamis melekat ditubuhnya sedang bejongkok disamping makam ibunya. Dea menatap Nadya penuh tanya dipikirannya.

Wanita paruh baya itu mendongakkan kepalanya menatap ke depan tiba-tiba wajah yang tadi menunduk sedih kini berbinar dan segera beranjak dari jongkonya lalu menghampiri Nadya serta memeluk kedua kaki Nadya.

Tubuh Nadya mematung ketika mantan mertuanya memeluk kakinya namun segera dirinya menuntun Nera untuk berdiri.

"Nadya maafkan mama sayang, maafkan dosa mama dulu hiks hiks. "Nera menggenggam kedua tangan Nadya menatap mohon pada Nadya. Nadya ikut meneteskan air matanya dan memeluk mertuanya.

" Mah jangan minta maaf, Nadya yang salah. Nadya yang memang salah tolong mah jangan salahkan mamah sendiri. "Nera senang akhirnya Nadya memanggil dirinya mamah seperti dulu.

" Mamah rindu kamu sayang. "ujar Nera lembut menatap penuh kasih pada Nadya.

" Nadya juga rindu mamah. "

Sungguh saat ini Nera merasa menyesal menyia-nyiakan menantunya yang berhati mulia dan ia juga merasa malu berhadapan kembali pada Nadya.

" Mah, Nadya mau ziarah ke makam ibu sama ayah dulu nanti kita lanjutkan bicara ya. "

Nera mengangguk tersenyum lalu ia ikut bersama Nadya dan seorang wanita muda berambut pendek, Dea.

Flashback on

Ting tong ting tong

Bunyi bel rumah dari luar membuat wanita muda di ruang tamu yang sedang merakit baju bayi itu langsung beranjak dari tempat duduk dan berjalan cepat menuju ke arah pintu luar.

Setelah membuka pintu rumah, wanita muda itu tersenyum cerah kala melihat ibu mertuanya didepan pintu namun wanita paruh baya itu hanya melengos masuk kedalam rumah tak lupa dengan wajah datarnya.

Hati wanita muda terasa sakit diabaikan oleh ibu mertuanya namun ia tetap memaksakannya mengulas senyum dibibirnya apapun yang terjadi dan wanita muda itu pun menutup pintu rumahnya kembali.

Wanita paruh baya berdecak malas melihat apa yang dilakukan sang menantu yang baginya tak ada gunanya menikah dengan anaknya. Bayangkan saja sudah menikah 6 tahun tak kunjung punya anak, teman-teman arisannya selalu menanyakan kapan punya cucu padanya dan terkadang ada yang menyidir 'mungkin salah satu dari anaknya dan menantunya mandul'.

"Ini mah minumannya silahkan diminum dulu. "ujar wanita muda itu ketika menghampiri mertuanya dengan membawa jus jambu biji kesukaan sang mertua.

" Percuma saja kamu buat berapapun baju bayi gak ada gunanya juga. "sindir sang mertua-Nera pada Nadya kala melihat Nadya membereskan peralatan jahitnya.

Hati Nadya mencelos, sesak dan sakit ketika mendengar ucapan pedas dari bibir sang mertuanya.

" Nadya tau mah, Nadya masih belum dikasih rezeki oleh Allah untuk mempunyai anak jadi Nadya harus tabah dan tawakal akan adanya keajaiban yang datang dari yang maha Kuasa. "lirih Nadya memaksa tersenyum manis menatap mertua walau yang ditatap itu cuek-cuek saja namun Nadya harus tetap sopan karena mertua baginya juga orang tuanya.

" Pantes Bryan bosen dirumah, lha rumahnya kosong gini. Gak ada teriakan anak kecil yang menyambutnya saat pulang bekerja, tangisan rewel minta susu ini itu huft. "omel Nera sembari menyibak rambutnya yang terasa gerah sekali.

Nadya hanya diam tak tau harus membalas apa. Dia merasa takut jika hal yang tak diinginkan terjadi pada dirinya.

" Itu alasan Bryan tidak pernah menganggap mu sebagai istri lha wong istrinya gak ada gunanya. "

" Mah tolong jangan berkata seperti itu. Nadya tau Nadya belum hamil tapi untuk dikata 'tak ada gunanya' Nadya juga tidak menerima hal itu. Nadya juga bisa memasak dan melakukan tugas seorang ibu rumah tangga bahkan melayani kebutuhan Mas Bryan pun Nadya juga bisa mah. "Nadya teringat jika Bryan tidak menggunakan jasa pembantu untuk membantu Nadya membereskan rumah yang tak begitu besar namun terkesan elegan.

" Seorang 'ibu' katamu? Hey inget ya kamu masih belum punya anak dan tak pantasnya kamu menyebutkan nama ibu pada dirimu sendiri!"bentak Nera geram mengeluarkan unek-uneknya yang bikin sakit kepala.

Kedua mata Nadya berkaca-kaca mendengar lagi-lagi ucapan pedas sang mertua menusuk hatinya.

"Mah tolong jangan berkata itu pada Nadya. "lirih Nadya membuat Nera berdiri dan meninggalkan rumahnya.

Tapi sebelum itu Nera berkata," Saya akan menyetujui jika Bryan memintamu untuk cerai. "

Hancur sudah hati Nadya ketika mendengar ucapan yang tak mau ia dengar, kata 'cerai' itu benar-benar membuat hatinya hancur berkeping-keping, tangis Nadya pun pecah. Wanita itu terduduk di lantai yang dingin menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kenapa cobaan hidupku terasa berat ya Allah. "

Flashback off

Kini mereka bertiga berada disebuah taman kota yang asri terlihat jika banyak pengunjung datang ke tempat ini, banyak pedagang kaki lima maupun asongan disekitar ini dan disini Dea mengajak kedua orang itu di tempat duduk berisikan empat orang untuk bisa berbicara lebih lanjut.

Nadya duduk berhadapan mantan mertuanya, entahlah hatinya sedih ketika melihat mertuanya bertubuh kurus, kedua matanya sembab sehabis menangis dan yang membuat kaget ialah kini mertuanya mantap berhijab sesuai syari'ah.

"Mah, mamah apa kabar? "tanya Nadya lembut, suara itu tetap sama dan tidak berubah bagi Nera membuat hati Nera makin merasa bersalah.

" Mamah tidak tau apakah keadaan mamah baik atau tidak Nad setelah Bryan menikah resmi bersama Berlin. "

Nadya mengernyit bingung," Maksud mamah apa ya ? Nadya tidak tau. "

" Hmm mamah menyesal menyetujui Bryan menikahi Berlin ternyata Berlin itu sangat kejam pada mamah bahkan mamah diberilakukan seperti pembantu tanpa sepengetahuan papah dan Bryan. "

Nadya dan Dea tertegun mendengar perkataan Nera.

" Mah bukannya Berlin itu baik? "

" Tidak! Tidak Nadya! Dia jahat. "Nera menggelengkan kepalanya terasa seperti ketakutan.

" Mah tenang mah ada Nadya kok. "Nadya menggenggam tangan Nera lembut dan diusap tangan mertuanya yang sudah keriput.

" Nadya. "lirih Nera

" Iya mah? "

" Mamah ingin ikut tinggal bersamamu. "

...

Tbc

My Baby Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang