2

95.3K 4.2K 11
                                    

09062019

Happy Reading guys

.

.

.

Hari ini adalah hari minggu, hari yang biasa digunakan untuk beristirahat agar esok bisa melanjutkan aktivitas entah itu sekolah, bekerja dan lain-lain. Nadya yang saat ini tengah bersiap mengajak Adit jalan-jalan digendongan serta tangan satunya membawa mangkok kecil.

"Udah ganteng aja, mau kemana nih? "tanya Dea yang tiba-tiba datang membuat Adit kaget dan merengek ke Nadya.

Nadya mendelik ke arah Dea," Jangan digagetin, dia masih kecil De. "

" Haha iyaya, gue ikut dong. "pinta Dea pada Nadya.

" Jangan buat anak gue nangis. "

" Iyaya santuy mahmud (mamah muda). "

Dea menggendong Adit yang saat ini sudah tak merengek lagi. Sesekali anak itu tertawa, suaranya yang gemas itu membuat Dea dan Nadya bergantian menciumi Adit. Setibanya di taman, Nadya mengajak mereka ditempat biasa. Rumput hijau yang diharusnya melepaskan alas kaki, Adit tertawa riang ketika di turunkan di atas rumput yang bersih lalu dirinya merangkak ke sana kemari saat ada kupu-kupu disekitarnya.

"Ya ampunnn lucu banget deh anak lo. "

Dea yang sibuk mengawasi Adit gereget sendiri melihat Adit yang belajar berdiri walau sesekali jatuh seketika itupun tak membuat menangis malah semakin tertawa.

Nadya yang mengikuti arah kemana Adit pergi sembari menyendokkan sarapan untuk Adit. Nadya memang belum sarapan karena yang ia pikirkan anak harus lebih dulu bahkan Nadya berdoa jika anaknya sakit, biar dia saja yang merasakan sakit jangan Adit. Nadya hanya memakan roti tawar untuk mengisi perut kosongnya.

Dea mengajak Adit untuk berdiri dan berjalan bertatih walau sesekali Adit merengek tak mau dipaksa dan Dea pun terpaksa membiarkannya bermain sendiri.

Setelah selesai makan, Nadya memberikan air putih yang diisikan ke botol kecil yang biasa berisikan susu kini berisi air mineral untuk Adit minum. Nadya berjalan disamping Dea yang menggendong Adit sesekali Dea mengajak Adit bicara.

"Adit Adit. "panggil Dea pada Adit yang menyadarkan kepalanya pada dadanya.

" Dit dit cu cu. "gumam Adit memasukan jempolnya ke mulutnya.

" Nad kayaknya si Adit haus deh. "

Dea menatap ke bawah dan mencium Adit, Adit menggeliat dan mulai merengek ingin meminta susu sang bunda.

" Cari agak sepi aja deh, apa kita kesana. "tawar Nadya menunjuk salah satu cafe yang masih tutup tetapi didepan cafe itu terdapat tempat duduk yang tertata rapi.

" Okelah disitu. "

Nadya saat ini memangku Adit dan menutupi wajah Adit dengan selendang yang dipakai untuk menggendong, Dea sesekali menggoda Adit dengan membuka kain dan menutup kain membuat Adit terkekeh pelan lalu melanjutkan untuk menyusu.

" De lo gak kencan gitu? "tanya Nadya pada Dea yang sibuk dengan ponselnya.

" Ah itu habis putus gue. "

" Putus lagi? "Nadya percaya temannya itu sangat suka bergonta-ganti pacar bahkan Nadya sampai lupa nama-nama mantan pacar Dea.

Dea mengangguk lesu.

" Alasan gak cocok pasti. "

" Ya you know lah. "

" Sabar, mungkin bukan jodoh lo De. Lo juga berdoa agar dapat jodoh yang semestinya bukan menjaga jodoh orang saja. "

My Baby Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang