23

48.4K 2.1K 15
                                    

Part 23

Double up

Happy Reading guys

.

.

.

Nadya sedang menyapu halaman rumah Dea menggunakan sapu lidi, orang tua Dea dan Dea sendiri sibuk bekerja untuk membayar utang dan membiayai Dio yang masih dirawat di rumah sakit.

Adit sedang bermain bola yang dibelikan Arzan waktu kemarin di halaman rumah Dea. Adit yang sangat senang sudah bisa berjalan ingin bermain bola. Tubuh mungil itu menendang bola kesana kemarin terkadang Adit juga terjatuh dan tertawa lalu dilanjut lagi. Nadya yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya melihat anaknya yang sangat aktif.

Sebuah mobil berhenti didepan rumah Dea membuat Nadya mengernyit bingung. Nadya menatap cermat mobil itu yang sangat ia kenali dan ya mobil itu ternyata milik Reno. Reno keluar dengan membawa paper bag ditangan kanannya.

Reno tersenyum lebar menatap Nadya, Nadya hanya membalas senyuman ramah pada lelaki itu kini Reno berjalan menghampiri Adit. Adit menatap Reno lalu melanjutkan bermain bola, Reno tersenyum kecil diabaikan oleh anak Nadya dan menurutnya itu sangat menggemaskan.

"Adit sini sayang. "panggil Nadya melambaikan tangannya pada Adit.

Adit membiarkan bolanya menggelinding tak tentu arah lalu berjalan tertatih-tatih menuju sang bunda. Nadya menggendong Adit dan mengajak Reno masuk ke dalam. Tapi sebelum masuk ke dalam rumah Nadya membersihkan tubuh Adit yang terkena tanah menggunakan air keran depan rumah dan melepaskan celana pendek Adit yang terkena tanah membuatnya hanya memakai celana dalam saja.

" Adit salim dulu sama om. "suruh Nadya pada Adit tapi sepertinya Adit tak mau. Adit mengabaikan Reno yang duduk disebelahnya diatas karpet, si mungil itu malah duduk di atas sofa dengan tangannya membawa mobil-mobilannya.

" Maaf ya Ren. "

" Ah iya gapapa namanya juga anak kecil. "

" Tumben kamu ke sini? "tanya Nadya lalu mengajak Reno untuk duduk di sofa tapi yang membuat Nadya bingung menatap Adit yang turun dari sofa dan bermain mobil-mobilannya di atas karpet.

" Masak gak boleh? "tanya Reno seraya menaik turunkan alisnya membuat Nadya terkekeh.

" Boleh aja sih kan ini juga rumah saudara kamu. "

" Haha canda-canda. "

" Hey Adit? "sapa Reno lembut membuat Adit menoleh tapi tatapannya langsung menuju sepatu mungil yang berada ditangan Reno sedangkan Nadya saat ini berada didapur untuk menyiapkan cemilan dan minuman.

" Mau sepatu? "Reno menganyunkan tangannya yang membawa satu pasang sepatu lucu ke kanan ke kiri di hadapan Adit. Adit melongo melihat sepatu itu karena ia tak pernah dibelikan sepatu mungil seperti.

" Tuh uh haha. "kedua tangan Adit meraih sepatu itu namun gagal karena Reno meninggikan tangannya yang membawa sepatu.

" Cium dulu!"Suruh Reno sembari menujuk pipinya.

Adit kesal dan merengek lalu dengan gemas ia menggigit pipi Reno, bukan sakit tapi membuat geli bagi Reno.

"Lho Adit kenapa? "tanya Nadya ketika melihat anaknya mulai rewel. Nadya yang membawa nampan berisi cemilan dan minuman diletakkan di atas meja.

" Ini tadi saat aku perjalanan kesini ngelihat toko sepatu anak batita jadi keinget anak kamu lalu aku beliin deh. "

" Jangan repot-repot Ren, jadi gak enak gitu. "

My Baby Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang