20

45.1K 2.2K 16
                                    

Part 20

03072019
Happy Reading guys

.

.

.

Kedua mata mungil itu mengerjap beberapa kali sambil mengemput jempolnya kemudian terkekeh pelan," Yah yah. "

Semua yang mendengar itu terkejut apa yang dikatakan oleh Adit ketika Reno memperkenalkan si mungil itu pada Bryan. Hati Bryan berdesir kala anak itu memanggilnya 'ayah' untuknya. Suara itu?

Nadya membuka suaranya dan meraih Adit," Ah ya pasti Adit laperkan, emm aku ambilin biskuit dulu ya. "

" Ndaa haha nda. "oceh Adit disertai tawaan khas bayi melihat bundanya mengambil sebungkus biskuit kesukaannya.

Bryan mengernyit bingung ketika Adit memanggil Nadya 'bunda'.

"Emm ini kalau sama saya selalu memanggil Bunda hehe kalau orang tuanya selalu manggil mamah papah. "Dusta Nadya lalu melirik Reno disampingnya yang menatapnya tak suka padanya.

Maafkan bunda sayang harus menyembunyikan identitasmu di depan lelaki bodoh itu, batin Nadya.

Adit memakan biskuit itu dengan tenang tanpa gangguan siapapun tapi mata mungil itu selalu menatap Bryan sendu. Bryan tertegun melihat tatapan Adit padanya.

" Nanti aku jelasin. "lirih Nadya berbisik pada Reno ketika Bryan mengeluarkan beberapa dokumen bersama sekretarisnya.

Reno diam dan mengangguk saja menuruti keinginan maksud Nadya.

Nadya hanya mendengar mereka bertiga yang berdiskusi sampai acara itu selesai dan dilanjutkan makam malam bersama.

Adit menguap lebar bertanda ia sudah mengantuk, kepala mungil itu mendusel-dusel ke leher sang bunda ketika Nadya mengangkat tubuh mungil untuk merubah posisi agar nyaman.

Untung saja Adit tidak meminta susu padanya dan hanya meminta air putih tapi Nadya harus segera pergi dari sini.
Reno yang melihat Nadya gelisah langsung pamit undur diri.

Bryan menatap Nadya berlalu pergi bersama Reno-rekan kerjanya. Hatinya merasa cemburu ingin mencegah Nadya pergi bersama Reno tapi ia menggelengkan kepala tak mungkin. Menyakinkan dalam hati bahwa dia sangat tak menyukai wanita mandul itu.

"Jelasin apa maksud kamu tadi? "tanya Reno geram menatao tajam ke arah Nadya membuat Nadya takut dan bingung.

" Maksud kamu apa sih? "

Kini mereka berdua berada didepan mobik milik Reno setelah Reno menggeret paksa tangan Nadya.

" Kamu sengaja ya tidak memberitahu mereka kalau Adit itu anakmu! Agar kamu terlihat wanita muda dan juga bisa jadi kamu ingin pdkt sama Bryan atau gak Diko eh tidak mungkin pasti kamu ingin dekat dengan Bryan kan? Malu karena kamu punya anak iya? "omel Reno pada Nadya sesikit memelankan suaranya saat melihat Adit tertidur pulas dalam gendongan Nadya.

Nadya lupa jika Reno tidak tau apa-apa tapi ketika mendengar perkataan yang dilontarkan Reno membuat dirinya tertawa terbahak-bahak namun segera ia hentikan ketika Adit mendusel tak nyaman.

"Eh kamu malah ketawa. "ucap Reno kesal. Reno takut jika Nadya menyukai Bryan dalam benaknya.

" Emm gini aku jelasin didalam mobil gimana? "tawar Nadya.

" Hmm okelah. "

Kini mereka berdua sudah berada dalam mobil namun ternyata Adit merengek meminta susu dan menarik kerah leher baju Nadya.

" Nda cucu ndaa. "rengek Adit menatap sang bunda.

" Iyaya bentar sayang, emm bolehkan aku pinjam jas mu? "tanya Nadya pelan pada Reno. Reno yang kasihan pun membuka jasnya dan diberikan pada Nadya.

" Emm bisakah kamu menutup kedua matamu. "

" Ya ampun apa lagi sih? "decak Reno kesal.

" Aku mau menyusui anak ku bentar. "

Reno menghela napasnya lalu menangkupkan wajahnya dengan kedua tangan dan posisi badannya menatap ke kanan.

Dengan cepat Nadya melepaskan empat kancing kemejanya mengeluarkan pay*daranya untuk menyusui Adit kemudian segera ia tutupi dengan jas milik Reno. Untung saja jas milik Reno berukuran besar bisa digunakan untuk menutupi dirinya yang menyusui anaknya.

"Sudah? "tanya Reno tak sabar.

" Sudah. "

Reno melirik sekilas ke arah samping melihat Nadya namun segera ia tatapannya ia alihkan ke depan takut salah fokus.

" Aku akan beritahu hal yang sangat penting padamu agar tidak terjadi kesalahpahaman disini. "

" Huum. "

" Bryan adalah mantan suami ku. "

Kedua mata Reno membulat lalu menoleh kearah Nadya tak percaya.

" Ja jadi i tu tadi maksudnya? "tanya Reno lagi karena masih kurang jelas baginya.

" Bryan tidak tau jika Adit ini anaknya. "

" Kok bisa? "

" Hmm karena ia mengira aku mandul. "

" What? "

Nadya menghelas napasnya lelah," Ceritanya panjang. Tolong antarkan dulu aku pulang."

"Oke, kamu masih punya utang buat cerita. "

" Utang lagi utang lagi. "gumam Nadya sedikit kesal.

...

Reno menggeram marah kedua tangan besarnya mengepal kuat bahkan kuku putihnya menusuk kulit telapak tangannya.

Tapi ketika mendengar suara isakkan pelan dari Nadya membuat Reno merubah wajahnya dan mendekat ke arah Nadya.

"Emm, Nad kamu nangis? "tanya Reno ragu melihat Nadya menunduk dengan punggungnya bergetar bertanda memang wanita muda itu sedang menangis.

" Emm gak papa kok. "Nadya segera menghapus air matanya cepat dan tersenyum menatap Reno. Reno tau jika itu adalah senyuman luka.

" Maafin aku ya. Telah memaksamu cerita sampai kamu nangis kejer kayak gini. "Reno menatap Nadya tak tega swgwra ia mengambil tisu yang berada diatas meja dan diberikan ke Nadya.

Ya sesuai janji tadi Nadya terpaksa harus bercerita panjang lebar tentang kehidupannya saat dulu bersama Bryan pada Reni agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Kini keduanya duduk di ruang tamu rumah Dea. Dea sudah tertidur pulas bersama Adit sedangkan Bram bekerja lembur dan juga Ani yang menemani Dio yang sudah membaik.

" Gak papa hehe. "Nadya terkekeh mencoba menahan sakit hatinya membuka luka lama yang sudah lama ia pendam.

...

TBC

My Baby Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang