.17. New Bycycle.

66 10 0
                                    

Kalau udah ada yang baru, jangan lupa sama yang lama, ya, Mee!

~Meera & Aldy~

Hari ini adalah hari minggu, hari dimana semua orang menggunakan waktunya untuk bersantai bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Begitu juga dengan Aldy dan Meera, pagi ini Aldy berencana mengajak Meera berkeliling menggunakan sepeda gunungnya.

Begitu kakinya sudah berada di dapur, Aldy langsung mengambil sepotong roti dan menggigitnya cepat.

"Mau kemana, sih? Buru-buru banget," ucap Wulan yang baru datang dari arah dapur dengan membawa segelas susu putih untuk Aldy.

Aldy langsung meneguk susu buatan Wulan begitu roti di tangannya sudah habis.

"Kalau lagi minum itu duduk," komentar Wulan sambil mengolesi roti dengan selai nutella. Aldy melirik Wulan lalu terduduk ketika susu di gelasnya sudah habis tak bersisa.

"Udah duduk, kan?"

Wulan memutar bola matanya,"Terlambat."

Aldy terkekeh lalu menggunakan jaket denimnya yang ia sampirkan di kursi tadi, "Aldy mau main sama Meera. Mamah jangan lupa mandiin Si Jago sama kasih makan, ya!" ucap Aldy lalu mengecup pipi Wulan sekilas dan berlalu dengan langkah lebar.

"Assalamualaikum!" teriak Aldy sambil memutar arah sepedanya di pekarangan.

"Waalaikumussalam," jawab Wulan pelan lalu mengunyah roti selai nutellanya.

"Kalau orang salam di jawab dong, Mah!" teriak Aldy lagi dari pekarangan sambil menaiki sepeda dan berlalu begitu saja.

"Ngidam apa, sih, waktu hamil Aldy?" lirih Wulan bertanya pada dirinya sendiri.

🐣

Meera mengunyah nasi goreng buatan Nandhy dengan lahap, kedua telinganya sudah tertancap earphone, seperti biasa mendengarkan alunan biola. Sedangkan Nandhy sedang mencuci piring di wastafel.

"Anne," panggil Meera.

"Hmm."

"Baba kapan pulang?" tanya Meera menatap punggung Nandhy. Pasalnya, sudah hampir satu bulan Regar belum menampakkan batang hidungnya karena sibuk keluar kota mengurusi krisis perusahaan.

"Mungkin lusa." jawab Nandhy bergumam, tampak berfikir.

Meera terdiam.

"Tapi Anne udah bilang kalau kamu minta sepeda ke Baba, dan udah ada di garasi."

Meera membulatkan matanya kaget, "Ko Anne gak bilang?"

Nandhy berbalik menatap Meera sambil tersenyum dan mengeringkan kedua tangannya dengan sapu tangan, "Kemarin kamu kelihatan cape banget. Jadi Anne baru kasih tau sekarang," ucap Nandhy lalu duduk di hadapan Meera.

Meera meneguk susu cokelat di samping piring bekasnya lalu langsung bangkit dari duduknya, "Meera mau liat, ya, Anne?"

Nandhy mengangguk pelan lalu tersenyum menatap punggung Meera yang mulai menghilang dari pandangannya.

Sejak kejadian itu, Meera tak pernah tersenyum lagi apa lagi tertawa, bahkan bicaranya pun sangat irit pada keluarganya sendiri. Sejak itu juga, Meera selalu menutup dirinya dari lingkungan sekitarnya, bisa dikatakan Meera sangat anti sosial. Tapi, semenjak hadirnya Aldy, perlahan-lahan Meera yang dulu kembali lagi. Ia kembali tersenyum dan tertawa walau tak sering ia tunjukkan pada orang-orang, bicaranya sudah mulai banyak lagi.

MeerAldy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang