Tau gak kenapa obat pahit?
Karena yang manis itu Meera, haha.
~Meera & Aldy~
™
Wulan terlihat mengkerutkan kedua alisnya setelah mengambil air putih di dapur begitu ia melihat Aldy yang sedang menuruni tangga dengan cepat. Pakaiannya memang santai seperti biasa, hanya saja kali ini Aldy memakai tas ransel yang biasa ia pakai.
"Mau kemana, nih?" tanya Wulan begitu Aldy menyengir di hadapan Wulan. Wulan terlihat memicingkan matanya curiga menatap Aldy yang hanya menyengir.
"Mau belajar dong. Sama Meera," jawab Aldy dengan bangga. Wulan memang sudah mengetahui kalau Meera dan Aldy belakangan ini sering belajar bersama.
"Dimana? Kok malem?"
Aldy terlihat mengkerutkan kedua alisnya, "Kok Mamah jadi kepo gitu, sih? Tumben khawatir sama Aldy." ucap Aldy.
Wulan mendelik melirik Aldy, "Emang kenapa kalau Mamah khawatir sama anak Mamah satu-satunya? Gak boleh?"
Aldy beralih menyengir lalu mencubit kedua pipi Wulan dengan gemas, "Boleh, Mamahku. Boleeeh bangett."
"Ih apaan, sih!" kesal Wulan sambil menepuk-nepuk tangan Aldy yang mencubit kedua pipinya. Aldy terkekeh menatap wajah Mamahnya yang memerah karena cubitannya.
"Yaudah, Aldy berangkat, ya?"
"Bentar, pertanyaan Mamah belum kamu jawab lho," ucap Wulan sebelum Aldy meraih punggung tangan Wulan. Aldy kembali menegakkan tubuhnya menatap Wulan.
"Di rumah Meera, Mamah, dan itu kemauan Meera. Katanya, dia bisanya abis isya."
Wulan membulatkan mulutnya sambil mengangguk-angguk, "Emang dia abis kemana? Bukannya pulang sekolahnya bareng?"
Aldy menggeleng pelan, "Tadi pulang engga bareng. Soalnya Meera di jemput. Pas berangkat juga Meera di anter tadi."
"Ohh, yaudah. Kamu hati-hati bawa sepedanya. Jangan ngebut dan jangan pulang malem-malem."
Aldy mengangguk pasti sambil mengangkat ibu jarinya, "Assalamualaikum," salam Aldy setelah mencium punggung tangan Wulan.
"Waalaikumussalam."
🐣
Meera tersenyum membaca rentetan kata balasan e-mail dari Mahesh.
_Mahesh345:
Assalamualaikum, Kaaa....
Bagaimana Kaka dan yang lain disana? Apa baik-baik saja? Maaf, aku baru bisa membalas email Kakak. Karena aku baru beres ujian kenaikan. Ah, ya, apa disana sudah ujian kenaikan kelas?
Laluuu, bagaimana kabar laki-laki bernama Aldy itu? Masih bermusuhan atau malah berteman? Hehe.
Ka, titipkan salamku pada Anne, ya! Aku dengar Baba belum pulang dari Makasar.
Sampai ketemu nanti, Kakak.
Mahesh Nashwa Salamah.
Meera mulai menggerakkan jari-jarinya lincah di atas keyboard untuk membalas pesan dari Mahesh.
MeeraNaj_:
KAMU SEDANG MEMBACA
MeerAldy (On Going)
Genç KurguTanganku bergerak ragu membuka surat itu, lagi. Tapi tulisan itu selalu bisa membuat rinduku terobati akan sosoknya. Perlahan, senyumku terlihat menyedihkan kala menatap tulisan itu untuk kesekian kalinya. Dengan tinta hitam dan kertas menguning yan...