.07. Hukuman Berdua.

56 8 0
                                    

Sedikit masa bodo terasa lebih baik untuk menghindari orang seperti Aldy.

~Meera & Aldy~

[Ini belum di edit gaes, jadi mohon maaf kalau ada kesalahan yaaa.]

"Keluar dari kelas dan berjemur di lapangan sampai jam pelajaran saya selesai!"

Sesuai dengan perintah Pak Budi, akhirnya Aldy sekarang sudah berdiri di lapangan berdampingan dengan Meera yang sedari tadi diam.

"Mee, lo kenapa di hukum sama si ketua OSIS?" tanya Aldy memulai berbicara setelah lima menit hanya berdiaman.

"Telat."

Aldy melirik kearah Meera, "Kesiangan?"

"Iya." ucap Meera tanpa menoleh.

"Pantesan. Tapi kok bisa? Lo bareng sam-"

"Gue telat karena gue hari ini naik angkutan umum." ucap Meera memotong ucapan Aldy. Aldy membulatkan mulutnya lalu mengangguk-angguk.

"Pasti lo kesesat dulu, ya?"

"Iya."

"Kenapa lo gak nyamper ke rumah gue aja, nanti, kan, kita bareng lagi," ucap Aldy sambil menaik-turunkan kedua alisnya. Meera menatap Aldy jengah.

"Gue gak tau rumah lo."

"Ohh, lo mau tau rumah gue?" ucap Aldy antusias, "kapan-kapan gue ajakin lo deh kerumah gue." lanjut Aldy sambil terkekeh.

Meera hanya memutar bola matanya malas mendengar ucapan Aldy.

"Mee," panggil Aldy dan Meera sekarang sudah mulai terbiasa mendengar suara Aldy hingga rasa kesalnya sudah tidak terlalu besar.

"Apa?"

"Besok-besok, lo berangkat bareng gue aja, yuk?" ajak Aldy menoleh menatap Meera.

Meera terdiam masih mencoba untuk tetap berdiri tegak.

"Mee, kenapa sih? Kalau gue ngomong lo jarang bales? Gue tau si emang ucapan gue gak penting. Tapi, kan, se engganya lo bisa menghargai orang yang lagi ngajakin lo ngomong," ucap Aldy pelan, takut-takut menyinggung perasaan Meera.

Meera bahkan terkejut Aldy bisa mengatakan seperti itu. Meera menoleh menatap Aldy, "Maaf."

"Iya, gue maafin. Gue, kan, baik," ucap Aldy di akhiri kekehan. Aldy melirik Meera lagi, "Soal tadi, lo mau gak?" tanya Aldy.

"Nanti gue fikirin." ucap Meera. Aldy mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Mee."

"Hmm."

"Semalem, maaf,  ya, gue gak ke rumah lo. Gue ketiduran."

"Iya."

"Mee."

Meera memutar bola matanya geram mendengar Aldy yang terus-terusan memanggilnya. "Kenapa sih?" tanya Meera kesal sambil menatap Aldy yang juga sedang menatapnya.

MeerAldy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang