2. Yang Penting Usaha

7.6K 521 26
                                    

🌻🌻🌻

Selesai mengantarkan paket untuk Om Herry, Chelsea tak langsung keluar dari lapangan, ia mengiyakan ajakan om Herry untuk mengobrol sebentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai mengantarkan paket untuk Om Herry, Chelsea tak langsung keluar dari lapangan, ia mengiyakan ajakan om Herry untuk mengobrol sebentar.

Tidak dikafetaria, tidak diluar dari gedung Pbsi, mereka berbincang dipinggir lapangan. Hal tersebut sama sekali tak membuat Chelsea risih, ia malah terlihat sangat bersemangat karna posisi duduknya persis berhadapan dengan Cowok incarannya latihan.

"Jadi kamu akhirnya bangun resto kafe sendiri chel?" tanya om Herry memulai perbincangan diantara mereka.

Chelsea mengangguk, "iya om, kebetulan kan aku lulusan sarjana ekonomi, ya kerja nyatanya ke bisnis kan, daripada ngantor mending buka usaha." sahut Chelsea sambil membalas tatap om Herry.

"Nggak niat ngelanjutin kuliah?"

Chelsea tersenyum ringan, "nggak ah om, pusing."

Om Herry tertawa gelak saat mendengar candaan dari anak sahabatnya tersebut.

"Oh ya om, Chelsea boleh tanya nggak?"

Om Herry menoleh sambil mengangguk, "tanya apa chel?"

"Itu om, cowok yang pake baju biru, namanya siapa?"

Om Herry mengikuti arah tunjuk Chelsea, "dua-duanya baju biru chel, yang sebelah mana?" tanya om Herry memastikan.

"Itu om yang kalo ngadep pintu sebelah kan- tuh noleh kan, ditunjuk sih!" Chelsea terkejut saat seseorang yang ia tunjuk tiba-tiba menoleh kearahnya.

Om Herry tertawa pelan, "ooo itu, namanya Kevin chel, anak didik om, dia atlet di sektor ganda putra, emang kamu nggak tau? Dia itu terkenal loh, fansnya banyak."

"Fansnya banyak?

"Iya, instagramnya aja followersnya sejuta lebih, cewek semua kayaknya."

"Wiihh saingan gue jutaan dong." gumam Chelsea dalam hati, "oohh, terkenal juga ya om anak didiknya, keren." puji Chelsea canggung.

"Kenapa, kamu naksir ya?"

Chelsea tertawa gugup, "om Her nih ada-ada aja, tebakannya bisa bener gitu."

Om Herry pun kembali tertawa, "kamu ini chel, emang mirip banget sama papa kamu, casingnya aja yang cool, kalem, aslinya bikin ketawa."

Chelsea mengangguk setuju, "semua temen aku juga bilangnya gitu om, seolah-olah kayak aku kejebak dilain body."

Mereka mulai larut dalam perbincangan ringan hingga tak menyadari jika perbincangan mereka sudah menghabiskan waktu satu jam.

Simple Relationsh*t | KSS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang