(FOLLOW SEBELUM BACA)
(COMPLETE)
🌻🌻🌻
Berawal dari kita yang berjalan dari arah yang berlawanan.
Bertemu dipersimpangan.
Setelahnya bersama melangkah menuju ujung jalan.
Ini cerita kita, yang berawal dari tak saling sapa hingga bisa saling be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeje terus menampilkan senyum menyebalkan dan membuat Chelsea jengkel semenjak mereka selesai membicarakan malam dimana Chelsea dan Kevin sepakat untuk memulai hubungan.
Chelsea merasa terganggu dengan semua yang dilakukan Jeje, mulai dari melempar ciye-ciye yang tak tahan untuk tidak menampilkan rona merah pada pipinya, bahkan mencolek-colek lengannya sambil menaik turunkan alis.
"Je udah dong, nggak bosen apa ih, kayak nggak pernah lihat gue pacaran aja, rese' deh.." tegur Chelsea.
Jeje tertawa nyaring, "ya gimana ya chel, gue tuh kesenengan tau, gue tau gimana lamanya lo suka sama Kevin, gimana sabarnya lo tetep jadiin dia temen meskipun kadang lo pulang sambil nangis kalo abis jalan sama dia, eh tiba-tiba keyakinan lo buat nunggu ada hasilnya, gue tu seneng lihat lo akhirnya punya bahagia sendiri chel." sahut Jeje tulus.
Chelsea tak dapat memungkiri perasaan hangat menjalar didalam dirinya, ucapan tulus dari sahabatnya ini semakin membuatnya yakin dengan keputusannya untuk memulai hubungan baru.
"Terus malam ini mau pada kemana nih, kan malam minggu."
Chelsea merespon ucapan Jeje sambil menghela nafasnya pelan, "nggak bisa kemana-mana gue, malam ini Kevin ke Bandung."
"Loh, kemana emang, pulang ke keluarga?"
Chelsea menggeleng, "katanya acara pembukaan outlet Vinion yang baru."
"Ooo pembukaan bisnis cendolnya dia."
"Enak aja cendol, emang pacar gue tukang dawet." sanggah gadis bersurai coklat itu tak terima.
Jeje hanya bisa tertawa hingga memegang perutnya, "iya deh iyaa yang udah punya pacar."
***
Di sisi lain, selain mereka yang berbahagia setelah menyelesaikan masalah mereka, ada seorang gadis yang meradang mendengar kabar jika mantan kekasihnya sudah mempunyai kekasih baru.
"Brengsek si Kevin, belum genap seminggu mutusin gue udah punya mainan baru dia." Tasya mengomel dari pagi hingga siang hari.
Saat ini ia tengah berada diapartemennga bersama dengan kekasihnya, Gery.
"Ya udah sih babe, kamu kalo kayak gini terus jatuhnya kayak nggak ngehargai aku sebagai pacar kamu, jujur aja sebenarnya aku seneng dia sadar kalo kamu nggak Setia sama dia, setidaknya aku nggak perlu bagi Cinta lagi sama cowok kayak dia."
Tasya mendecih sebal kearah Gery, "bukannya gitu ger, gue nggak galau karna putus dari Kevin, gue cuma nggak suka cara dia mutusin gue, apalagi yang gue tau dia jadian sama cewek yang namanya Chelsea-Chelsea itu, gue nggak terima."
Gery yang sangat hapal dengan perangai teman kecil yang saat ini menjadi kekasihnya tersebut pun hanya bisa menghela nafasnya, "terus kamu maunya apa, mau urusan lagi sama mereka, udah lah sya, kamu juga harus moveon, terima nasib, kamu masih punya aku, lagian sekarang cowok bego mana yang mau pacarnya selingkuh tapi dianya diem doang, aku yakin cuma aku yang tahan."
