(FOLLOW SEBELUM BACA)
(COMPLETE)
🌻🌻🌻
Berawal dari kita yang berjalan dari arah yang berlawanan.
Bertemu dipersimpangan.
Setelahnya bersama melangkah menuju ujung jalan.
Ini cerita kita, yang berawal dari tak saling sapa hingga bisa saling be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam makan siang telah selesai, setelah berpisah dengan Kevin, Tasya dan Fajar, kini Chelsea dan Jeje kembali ke Sunrise.
Chelsea tak banyak bicara, setibanya di Sunrise ia langsung melangkahkan kaki menuju ruangannya, Jeje yang merasa jika ada keganjilan dalam diri sahabatnya itu pun langsung menghampiri.
"Chel.." panggil Jeje pelan.
Chelsea yang duduk disofa pun mendongak menatap Jeje, "apa je?" sahutnya.
Jeje duduk mendekat, "gimana, lo beneran mau ikut ntar liburan Kevin?"
Terdengar helaan nafas yang keluar dari Chelsea, menandakan jika ia tengah dilanda kegelisahan, "pengen ikut tapi sisi malasnya dominan, lagian kalo nggak ikut juga nggak bakal bisa, gue dipaksa." jawab Chelsea.
Kening Jeje menyerngit, "masa sih lo dipaksa, sama siapa?"
"Sama Kevin, nih!" kata Chelsea sambil memperlihatkan chat antara dirinya dan Kevin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wajah Jeje berubah serius, ia tengah berfikir keras entah apa yang saat ini diproses oleh otaknya.
"Kok dia kesannya kayak maksa gitu sih sama lo?"
Chelsea mendesah berat lagi, "tau, pokoknya pesan terakhinya tadi gue jawab kalo gue mau ikut asal lo juga ikut."
Jeje terlihat salah tingkah, "hah? Ya gitu.. Pokoknya rumus dari gue kayak gitu."
Chelsea berusaha menatap manik mata Jeje dengan lekat, ia pun menyunggingkan senyum miringnya, "lo naksir Fajar ya je?" tembak Chelsea membuat wajah Jeje memerah seketika.
