(FOLLOW SEBELUM BACA)
(COMPLETE)
🌻🌻🌻
Berawal dari kita yang berjalan dari arah yang berlawanan.
Bertemu dipersimpangan.
Setelahnya bersama melangkah menuju ujung jalan.
Ini cerita kita, yang berawal dari tak saling sapa hingga bisa saling be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi maksud lo Aurora punya trauma tentang diselingkuhin?"
Jeje mengangguk.
"Kenapa nggak bilang dari awal?"
"Lah lo pernah nanya emang, lagian yang pacaran kan lo sama Chelsea, kenapa jadi gue yang lo gas." sahut Jeje.
Setelah melalui cekcok ringan antara dirinya dan Jeje, Kevin akhirnya bersikukuh untuk tetap berada di Sunrise sampai Jeje mengatakan kemana Chelsea pergi. Alih-alih mengatakan kemana Chelsea, Jeje malah menceritakan mengapa ia bisa sangat marah pada Kevin dan menjelaskan mengapa Chelsea langsung memutuskan hubungan meski tanpa memverifikasi berita kebenaran salah paham antara dirinya dan Kevin.
Setelah mendengar cerita Jeje tentang trauma Chelsea, Kevin pun tersandar di kursi lemas sambil menghela nafasnya pelan, "kepala gue rasanya mau pecah." ucapnya sambil memejamkan mata.
Melihat keadaan memprihatinkan Kevin, Jeje pun mendadak iba, "gini deh vin, kalo lo janji bakal cepet nyusul Chelsea, gue bakal ngasih tau kemana dia pergi."
Tapi lagi-lagi Kevin menghela nafasnga gusar, ia menatap Jeje dengan tatapan sendu, "itu dia masalahnya Je, gue nggak bisa nyusul dia cepet."
"Loh kenapa, lo niat balikan kan sama Chelsea, jangan bilang lo mau putus gitu aja sama dia, wah parah lo-"
"Bukannya gitu Je, masalahnya 2 hari lagi gue nyambung turnamen di Thailand."
***
Chelsea tiba dikediaman kakek dan neneknya di Bali. Sesampainya di rumah besar bernuansa kental dengan kebudayaan Bali tersebut ia langsung merebahkan tubuh lelahnya tanpa ada niat untuk membersihkannya terlebih dahulu.
Eva yang melihat cucunya terbaring sambil menutup mata dengan lengannya mencoba mendekat lalu duduk bersisian, "mandi dulu Chel, nanti kalo udah bersih baru istirahat." suruhnya pada Chelsea.
Chelsea membuka matanya lalu bangun dari posisi rebahannya, ia tersenyum kecil kearah Eva, "boleh istirahat sebentar lagi nggak, janji setelah ini langsung mandi kok."
Eva membalas senyum cucunya sambil membelai surai coklat Chelsea, "Nenek tau semua, mama kamu yang cerita."
Tatapan Chelsea sontak menyendu saat Eva memulai pembicaraan dengan topik sensitifnya.
"Nenek nggak larang kamu buat sedih, kamu bebas mengekspresikan apa yang kamu rasa, tapi..." Eva menggantungkan kalimatnya sambil menangkupkan kedua tangannya pada wajah Chelsea, "Jangan biarkan sedih kamu merundung terlalu lama, nenek nggak mau kamu kembali jadi Chelsea 2 tahun yang lalu."
