Chapter 4

474 35 0
                                    

Assamualaikum :)
Jangan lupa vote dulu ;)

••• AFTER MEET YOU •••

Apapun keputusannya, harus menanggung semua risiko yang ada bukan? Termasuk mengunjungi rumah Kanya. Gadis itu ingin belajar mengaji di rumahnya. Dan yang pasti, Fanya bersama mereka.

"Mami ke mana sih, Kak?" tanya Kanya kepada kakaknya. Fanya menggeleng, lalu melanjutkan aktivitasnya, yaitu mengerjakan skripsi.

Terdengar suara derap langkah seseorang dari arah pintu. Kanya berdiri begitu juga dengan Arga, dan menyambutnya dengan salam.

"Mami, kenalin ini Arga, kakak kelas Kanya." Arga tersenyum ketika diperkenalkan dengan Kanya.

"Arga tante." Dibalas senyuman balik oleh Anita.

Fokus Anita tertuju pada sebuah Al-Qur'an juga buku-buku tentang tata cara membaca yang benar. Wanita paruh baya itu memberi isyarat kepada Kanya, akan melakukan apa?

"Kanya mau belajar ngaji sama Arga, Mi."

Mendengar hal itu, Anita sempat tak percaya. Sejak kapan putrinya berubah? Tapi yang pasti Anita sangat senang mendengarnya.

"Dibuatkan minum dong Arga-nya, Kanya," titah Anita melihat belum ada suguhan di atas meja. Seusai mengatakan itu, Anita beranjak ke dapur untuk mempersiapkan makan malam.

"Lo mau minum apa?"

"Gak usah repot-repot."

"Gak repot, udah cepetan minum apa?" Kanya mengulang pertanyaannya lagi. "Jus stroberry, jus jeruk, jus alpukat, jus mangga, jus apel ..." Kanya sambil menghitung berapa jumlah jus yang ada di rumahnya. Namun terhenti, saat Arga memotong ucapannya yang sejak tadi bicara tak henti-hentinya.

"Kamu itu lagi jualan jus apa tawarin saya sih?" ledek Arga, membuat keduanya tertawa.

"Saya air mineral aja," pinta Arga membuat Kanya terkejut, sudah ditawari yang segar malah memilih air putih.

"Yaudah serah lo deh, gue ambil dulu di dapur."

Gadis itu meninggalkan Arga dan Fanya di ruang tamu. Ponsel miliknya tertinggal di atas nakas samping sofa. Benda itu terus-terusan berbunyi tanda panggilan masuk.

"Kanya, Bryan telpon nih!" Fanya mengambil alih ponsel itu. Sebelum mendapat izin untuk menjawab panggilan, Fanya tak berani mencampuri urusan adiknya.

Dengan langkah secepat kilat, Kanya segera menjawab panggilan itu. Entah alasan apa lagi untuk berbohong kali ini.

"Kalau mau pacaran di telpon, lebih baik saya pulang," tegur Arga merasa diabaikan.

Semisalnya Arga tak mengatakan hal itu pada saat sambungan telpon masih terhubung, mungkin kebohongan Kanya tidak akan berlanjut. Sebelumnya Kanya beralasan bahwa ia ingin secepatnya tidur, lalu setelah Bryan curiga jika ada seseorang, Kanya beralasan bahwa itu sepupunya.

Dalam hati Kanya berharap semoga Bryan percaya dengan seribu alasannya.

"Santai aja kali."

After Meet You [ REVISI SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang