•••AFTER MEET YOU•••
"Kamu sendiri aja?"
"Lagi nunggu Kak Fanya," jawab Kanya berusaha setenang mungkin.
Bryan menarik satu kursi yang berhadapan dengan Kanya, kemudian dia duduk tanpa permisi. Padahal Kanya tidak ingin lama-lama berkomunikasi dengannya.
"Salted Caramel Mocha?" Bryan menebak minuman yang sedang Kanya minum. Menjalin hubungan selama satu tahun, ternyata membuat Bryan hafal kesukaan Kanya.
Gadis itu tak mengiakan, tidak juga mengelak. Kanya hanya tersenyum tipis sebagai jawabannya.
Bryan menopang wajah dengan kedua tangannya di atas meja sambil menatap Kanya intens. "Ternyata kata orang itu bener, ya?"
"Maksudnya?"
"Kalau udah jadi mantan itu pasti tambah cantik," cetus Bryan bernada agak menggoda.
Yang Kanya harapkan saat ini hanyalah kakaknya datang dan mengakhiri semua pembicaraan tidak penting ini. Lagi-lagi Kanya tak menjawab.
"Dan satu lagi, ... kamu masih sama dia?"
Sedikit agak terkejut mendengar pertanyaan dari Bryan. Siapa yang dimaksud dia oleh Bryan? Mereka putus pun bukan karena orang ketiga. Jadi, Kanya sama sekali tidak paham arah pembicaraannya.
"Siapa itu namanya? Ar—ga, ya?" Bryan mengingat-ingat seseorang yang pernah ia pukuli dulu. Sadis memang.
"Aku sama Kak Arga nggak ada hubungan apa-apa, ya, Bryan!"
"Oke ... oke! Nggak perlu ngegas begitu, aku nggak mau ajak ribut." Bryan menyandarkan bahunya ke punggung kursi sembari merapihkan ujung rambutnya.
Berulang kali Kanya membuang napasnya gusar. Tak henti-hentinya ia mengucap istighfar sejak bertemu dengan laki-laki itu.
"Ada Bryan juga?" Tahu-tahu suara Fanya masuk ke dalam lingkar pembicaraan mereka bersama suaminya, Rizky. Kanya benapas lega. Setidaknya dia tidak harus menghadapi tingkah Bryan sendirian.
"Sore, Kak!" sapa Bryan dengan deretan giginya yang rapih. Dia menggeser kursinya ke belakang, lalu berdiri.
"Mau ke mana?" tanya Fanya melihat Bryan yang bersiap-siap pergi.
"Itu udah ditunggu temen, Kak. Tadi nggak sengaja ketemu Kanya, jadinya mampir duduk, deh." Bryan menjeda kalimatnya sambil melirik ke arah Kanya. "Sekalian reunian sama mantan nggak apa-apa, kan?"
Fanya menggeleng-geleng melihat penuturan Bryan. Raut wajah adiknya justru berlawanan. Datar saja.
"Assalamualaikum, lagunya Raisa." Bryan pamit kepada Kanya.
"Hah?" Kanya mengernyit.
"Mantan terindah," ralat Bryan tak lupa dengan senyuman yang dipermanis. Sementara Kanya, masih memasang wajah tak percaya.
Bryan mundur perlahan sambil menundukan kepalanya sedikit. "Mari, Kak." Fanya maupun Rizky ikut tersenyum menanggapinya.
"Waalaikumussalam," jawab mereka, hampir saja tidak menjawab salam, sebab tingkah Bryan yang random.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You [ REVISI SELESAI ]
Spiritual[Teenfiction - Spiritual] Hidayah itu datang bagi siapa saja yang Allah kehendaki. Seperti seorang gadis manja yang hidupnya suka berfoya-foya, Kanya Alesysia Angwen. Kelakuan gadis itu tidak bisa dikontrol lagi. Alhasil, kedua orang tuanya memaksa...