•••AFTER MEET YOU•••
Karena rasa bersalah yang terus menghantui Kanya, akhirnya ia mencari tahu nomor ponsel juga alamat rumah Arga. Gadis itu merasa belum tenang sebelum memastikan dia baik-baik saja.
Menurut pesan alamat yang dikirim seseorang temannya, Kanya sudah sampai di depan gerbang rumah laki-laki itu. Berulang kali ia mencoba menghubungi nomor ponsel Arga yang diberikan Maryam, namun tidak juga mendapat balasan. Sekadar dibaca pun tidak.
Berbekal parsel buah di tangannya, Kanya memanggil nama sang pemilik rumah itu. Berharap ada seseorang yang datang.
"Assalamualaikum." Sudah tiga kali Kanya mengucap salam. Namun, belum ada jawaban dari dalam. Padahal bisa dikatakan moment yang sangat langka seorang Kanya mau mengucap salam lebih dulu.
Kanya masih setia menunggu di depan gerbang berwarna abu-abu itu. Kesabarannya ternyata tak sia-sia. Seorang wanita paruh baya menghampiri Kanya sambil menjawab salamnya. "Wa'alaikumussalam."
Seketika mata Kanya berbinar. Walaupun yang datang bukan seseorang yang ia harapkan, tetapi ini bisa menjadi petunjuk untuknya.
"Apa benar ini rumah Kak Arga, Tante?"
Wanita paruh baya itu mengangguk membenarkan. "Saya Aisyah, Umminya Arga."
Mendengar kata 'Ummi', spontan Kanya menyalami tangan Aisyah. Ia tersenyum lebar ke arahnya.
"Saya Kanya, Tante. Apa Kak Arga ada di rumah?" tanya Kanya sedikit ragu.
Aisyah mengangguk sambil memperhatikan penampilan gadis itu dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Dalam hatinya, selama ini putranya tidak pernah memperkenalkan perempuan istimewa kepadanya.
"Kalau Ummi boleh tahu, kamu ini ada hubungan apa sama Arga?" Aisyah meralat ucapannya, "ah, maksud Ummi, teman organisasi atau teman dekatnya?" tanya Aisyah penasaran, sebab Arga pernah bercerita tentang seorang gadis bernama Kanya. Tetapi itu hanya singkat saja.
"Adik kelasnya, Tante." Jawaban Kanya membuat Aisyah paham akan maksud kedatangannya. Lalu, ia mempersilahkan gadis itu masuk hingga sampai di ruang tamu.
Kanya terfokus pada bingkai foto di atas nakas dekat pintu. Di sana terdapat foto keluarga Arga bersama kedua orang tuanya. Kanya bisa simpulkan melalui foto itu bahwa Arga adalah anak tunggal.
"Kanya?" Suara tiba-tiba itu membuat Kanya tersentak. Ia menoleh ke samping kanannya, melihat laki-laki memakai kaus santai juga celana di bawah lutut itu tengah berdiri menatap dirinya.
"Kamu ngapain di sini?" tanya Arga lagi.
Gadis itu meletakan parsel buah di atas meja. Lalu, ia duduk di sofa yang berbeda dengan Arga.
"Kak, sekali lagi gue minta maaf."
Jika tidak mengerti adab tamu, Arga sudah pasti mengusir gadis itu secepatnya. Bukan karena pukulan kekasihnya, melainkan datang tanpa diundang. Sendiri pula. Arga belum pernah mengundang perempuan seorang diri tanpa ada teman-teman yang lain. Dan ini, Kanya mencetak rekor.
"Saya sudah maafkan," ucap Arga terkesan dingin.
Aisyah menyuguhkan dua gelas air mineral. Ia meletakan itu di samping parsel buah yang Kanya berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You [ REVISI SELESAI ]
Spiritual[Teenfiction - Spiritual] Hidayah itu datang bagi siapa saja yang Allah kehendaki. Seperti seorang gadis manja yang hidupnya suka berfoya-foya, Kanya Alesysia Angwen. Kelakuan gadis itu tidak bisa dikontrol lagi. Alhasil, kedua orang tuanya memaksa...