Chapter 38 [END]

714 25 9
                                    


Maudy Ayunda - Kamu dan Kenangan
Silahkan diplay

Sekilas reff biar lebih menyentuh :

Kamu dan segala kenangan ...
Menyatu dalam waktu yang berjalan ...
Dan aku kini sendirian ...
Menatap dirimu hanya bayangan ...

Tak ada yang lebih pedih ....
Daripada kehilangan dirimu ...
Cintaku tak mungkin beralih ...
Sampai mati hanya cinta padamu ....

•••

Ikhlas memang sulit. Bahkan sangat. Tapi kita perlu, agar tidak terjebak dalam kesedihan yang terlalu dalam.

•••AFTER MEET YOU•••

Suara sirine mobil jenazah sudah tiba di rumah duka. Keluarga dan kerabat pun sudah memenuhi kediamannya. Bendera kuning sudah berkibar di depan rumah Arga. Rumah yang tadinya akan menjadi tempat kebahagian, kini berubah menjadi kenestapaan. Tubuh Arga sudah dibalut beberapa lembar kain putih. Jas hitam yang dikenakan tadi, sudah disimpan oleh Aisyah. Pengendara mobil ugal-ugalan yang menyerang motor Arga pun sudah dibawa ke pihak yang berwajib dan mendapat hukuman yang setimpal.

Semesta seakan sedang bergurau. Ketika dua insan akan dipersatukan, namun malah dipisahkan secara paksa . Kadang, kita hanya perlu mengikhlaskan apa yang bukan menjadi milik kita.

Semua tamu undangan yang sudah hadir di Masjid dialihkan ke rumah Danu. Pakaian batik dan kebaya yang mendominasi para tamu menjadi terlihat aneh di tengah kedukaan.

"Gue bener-bener nggak nyangka Arga ninggalin kita secepat ini," kata Wildan saat menyaksikan langsung tubuh Arga yang sudah terbujur kaku.

Awalnya ketika dikabarkan kabar duka itu, Bara dan Wildan sempat tidak percaya. Mereka masih teringat tatkala Arga memberikan sebuah undangan pernikahannya, bukan pemakamannya.

"Dia orang baik, Allah pasti kasih tempat terbaik buat almarhum," timpal Bara.

Usai shalat jum'at, setelah semua pihak keluarga datang, jenazah Arga dibawa ke Masjid untuk dishalatkan. Karena terjeda beberapa jam, para tamu yang semula memakai batik serta kebaya, kini menjadi pakaian serba hitam.

Terkecuali Kanya. Gadis itu tetap ingin memakai gaun pengantinnya.

Keranda bertuliskan kalimat istirja' yang diangkat oleh empat orang warga, diiringi dengan kalimat tahlil yang terus dikumandangkan hingga sampai proses terakhir, yaitu menguburkan jenazah.

Tatapan mata Kanya kosong. Berbicara pun tidak. Jiwanya seolah terguncang hebat. Seseorang yang dicintanya ternyata telah dipanggil oleh Sang Penciptanya.

Aira berada di sisi Kanya untuk menemani gadis itu bangkit dari kerpurukannya. Walau Aira pun sama merasakan arti kehilangan. Sementara Kayla dan Nabila berada di belakang mereka sampai di tempat pemakaman.

Batu nisan bertuliskan;

انا لله وانا اليه راجعون
Arga Mahendra
Bin
Danu Mahendra
Lahir : 15-10-1998
Wafat : 20 -12-2019

menjadi saksi bisu bahwa yang telah pergi tidak akan kembali. Sejatinya kehidupan yang sebenarnya adalah akhirat. Dan dunia hanyalah persinggahan yang menentukan baik atau buruknya kita ditempatkan kelak.

After Meet You [ REVISI SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang