Chapter 29-A

278 20 0
                                    

•••AFTER MEET YOU•••

Rencana liburan sederhana yang Kanya rancang akhirnya terlaksana. Ralat, lebih tepatnya ide kakaknya yang terus memaksa Kanya.

Untuk antisipasi agar tidak menjadi obat nyamuk sendirian di tengah keromantisan Fanya dan Rizky, alhasil Kanya mengajak Kayla. Dan terbukti, selama perjalanan mereka yang duduk di kursi belakang hanya menonton sikap manja Fanya dengan suaminya.

"Serasa dunia milik berdua, yang lain ngontrak!" sindir Kanya.

"Sirik aja!" ketus Fanya sambil menoleh ke belakang.

Bersyukurnya hal itu tidak lama, beberapa jam kemudian mereka sampai di tempat tujuan. Sebenarnya belum benar-benar sampai, karena dari area parkir tempat wisata itu kita perlu berjalan ke dalam lagi kurang lebih satu kilometer untuk bisa menikmati air terjun.

Kanya dan Kayla menunggu seseorang di luar mobil, tepatnya di kursi kayu yang sudah disediakan. Sementara Fanya dan Rizky lebih memilih menunggu di dalam mobil.

"Kanya, itu Kak Arga!" Kayla menujuk ke arah laki-laki yang sedang menghentikan kendaraannya di area khusus motor.

Degup jantung Kanya seperti sedang maraton. Tiba-tiba keringat dingin membasahi telapak tangannya. Kanya berusaha setenang mungkin agar tidak terlihat gugup.

Sebelum menghampiri mereka, Arga melepas jaket, kemudian ditaruh di bagasi motornya. Kaos hitam serta jeans senada membuat wajah Arga terlihat sangat kontras. Benar kata perempuan di luar sana, 95% laki-laki memakai kaos hitam pasti akan terlihat sangat tampan. Valid, no debat.

"Assalamualaikum." Arga berdiri tepat di tengah-tengah Kanya dan Kayla. Tak lupa dengan senyuman yang tidak pernah berubah sejak dulu.

Jika diperhatikan baik-baik hanya potongan rambutnya agak berbeda dari terakhir Kanya melihatnya. Lebih panjang, tapi rapih. Dan terlihat sekali lebih dewasa.

Kanya segera menunduk setelah tersadar sudah menatap Arga beberapa detik lamanya. Takut jika ia tak mampu menjaga pandangan.

"Waalaikumussalam." Bersamaan dengan itu, Fanya dan Rizky yang ikut menghampiri mereka.

Fanya melirik ke arah adiknya dengan tatapan jahil. Pura-pura batuk dengan suara yang dibuat-buat. Hal itu berhasil membuat Kanya membulatkan matanya lebar ke arah kakaknya sambil mengisyaratkan agar dia diam.

"Maaf, ya, saya telat," kata Arga.

Kanya menggeleng cepat. "Enggak, kita juga baru sampe, kok."

"Baru sampe setengah jam yang lalu." Fanya terkekeh meralat ucapan adiknya. Tidak bermaksud menyindir Arga, tapi lagi-lagi menggoda Kanya.

Setelah bertukar kabar satu sama lain, mereka segera beranjak menuju lokasi air terjun. Tampaknya agak jauh untuk ukuran yang tidak terbiasa berjalan kaki. Namun, akan mereka lakukan, walaupun sepanjang perjalanan adalah hutan dan jalannya agak berlumpur. Padahal di sana tersedia ojek agar lebih memudahkan pengunjung, tapi mereka sepakat akan menikmati liburan ini.

Fanya dan Rizky berjalan satu langkah di depan. Sedangkan Arga, Kanya dan Kayla berada di belakangnya.

Kurang lebih tiga puluh menit mereka berjalan, debit airnya yang deras di atas bebatuan sudah mulai tampak. Suaranya sangat sopan masuk ke dalam indra pendengaran. Ditambah hawa sejuk mendominasi udara sekitar.

After Meet You [ REVISI SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang