•••AFTER MEET YOU•••
"Sebaik-baik wanita adalah yang paling ringan maharnya"
•••
"Jadi, kemarin sewaktu kamu pergi sama Kakak kamu, Arga datang ke sini sendiri." Anita mencoba menjelaskan semuanya dengan detail. Pantas saja Kanya dan Fanya terkejut saat mendengar apa yang dikatakan Arga tadi.
"Kamu tahu Arga kenapa ke sini, Kanya?"
Kanya menggeleng cepat. Ini membuat Kanya semakin dibuat bingung. Sedangkan mereka, terkecuali Kanya dan Fanya, malah tersenyum.
"Arga melamar kamu!" kata Anita berhasil membuat Kanya speechless. Dia beralih menatap Arga dengan mata berkaca-kaca. Kemudian, menggeleng cepat saat teringat perjodohan laki-laki itu dengan sahabatnya.
"Kayla gimana?" Kanya bertanya pada Arga.
"Tentang perjodohan itu ... saya sebagai laki-laki berhak memilih pelengkap iman saya sendiri. Dan, it means, saya memilih kamu."
Kanya menoleh ke arah mami dan papinya untuk meminta penjelasan sekali lagi. Mereka hanya mengangguk seraya melemparkan senyuman hangat yang membahagiakan. Gadis itu menghampiri Anita dan memeluknya erat-erat.
"Mami, kenapa nggak bilang sama Kanya semalem?" Kanya melepaskan pelukannya dengan sisa-sisa isak tangisnya.
"Gimana mau bilang? Habis jalan sama Fanya aja, kamu langsung kunci kamar?" tukas Anita.
Kanya beralih memeluk Aisyah yang berada di sebelah kanannya. Bagi Kanya, mendapatkan calon mertua seperti Aisyah adalah anugerah yang harus disyukuri. Sebab banyak di luar sana yang sangat menginginkan mertua sebaik dan selembut seperti ibunya.
"Ummi tahu, InsyaAllah Arga nggak akan salah pilih," kata Aisyah sambil mengelus-elus pucuk kepala Kanya yang terbalut hijab.
Setelah melepaskan pelukannya dari Aisyah, Kanya kembali ke tempat duduknya. Sejak tadi, kedua sudut bibirnya tak pernah pudar untuk tersenyum. Kanya sangat bahagia. Selama yakin Allah adalah sebaik-baiknya perencana, maka tidak akan kecewa dengan hasilnya.
"Arga, mungkin Kanya butuh siaran ulang," kata Tama, tahu sekali keinginan putrinya. Mereka semua setuju dengan saran Tama.
Akhirnya Arga duduk sigap, sebelumnya ia merapihkan kerah kemejanya yang sedikit berantakan.
"Bismillah, bersediakah kamu menjadi pelengkap separuh agama saya, Kanya Aleysia Angwen?" Dengan satu tarikan napas Arga berhasil mengucapkan dengan penuh kesungguhan. Sorot matanya menandakan keseriusan. Dan banyak harapan.
Detak jantung Kanya hampir berhenti mendadak, sebab terlalu bahagia dengan apa yang ada di hadapannya saat ini. Rasanya seperti mimpi menikah dengan seseorang yang ternyata mempunyai perasaan yang sama sejak dulu.
Walaupun Kanya tahu, dirinya masih terlalu muda untuk menginjak dunia pernikahan. Tetapi dengan bekal ilmu yang sejak dua tahun lalu ia persiapkan, itu akan menjadi faktor pendukung untuk melangkah.
Kanya menatap Arga malu-malu. "Bismillah, Kanya menerima lamaran ini." Kemudian, mereka semua mengucap syukur bersamaan.
"Tapi ... aku nggak enak sama Kayla, Kak." Kanya menghembuskan napasnya gusar. Lagi-lagi ia memikirkan sahabatnya.
"Kemarin, Ummi sama Abi ke rumah Kayla. Benar kata kamu, Kayla ingin sekali melanjutkan pendidikannya ke Kairo. Bahkan dia udah diterima beasiswa di sana. Maka dari itu, sehubung Arga juga menolak perjodohan, Kayla ikhlas melepas Arga untuk mengejar impiannya dan demi kamu juga, Kanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You [ REVISI SELESAI ]
Spiritual[Teenfiction - Spiritual] Hidayah itu datang bagi siapa saja yang Allah kehendaki. Seperti seorang gadis manja yang hidupnya suka berfoya-foya, Kanya Alesysia Angwen. Kelakuan gadis itu tidak bisa dikontrol lagi. Alhasil, kedua orang tuanya memaksa...