Chapter 13

297 30 1
                                    


•••AFTER MEET YOU•••

Hari ini untuk pertama kalinya bagi seorang Kanya Aleysia Angwen menggunakan hijab di sekolah. Bahkan mendadak menjadi pusat perhatian satu sekolah. Termasuk Arga. Laki-laki itu sampai tertegun melihatnya. Tak khayal banyak kaum Adam sampai terpangah melihat gadis itu. Aura kecantikannya sangat terlihat jelas di wajah Kanya.

Selepas dari kajian sore kemarin, Kanya menyempatkan waktu berkunjung ke salah satu Mall yang berada di ibu kota. Ia membeli beberapa setel gamis serta hijab syar'i dengan berbagai warna. Dan hasilnya seperti saat ini, hijab warna putih yang dipakainya sangat berpengaruh pada penampilan Kanya.

"Duh! mana gue nggak punya temen." Gadis itu menelusuri setiap teman kelasnya yang ingin dijadikan sebagai teman baik. Ia melirik dari kursi depan bagian kanan dekat pintu hingga ke sudut bagian kiri, barangkali ada yang cocok. Namun, tak ada satu pun yang menarik perhatiannya. Hingga dua orang siswi baru saja masuk dan duduk di kursi tepat depan meja guru. Kanya memperhatikan lekat-lekat, tampaknya ia pernah melihat salah satu dari dua orang itu.

Kanya buru-buru menghampiri mereka. Ia berharap semoga saja mereka mau menjadikan Kanya sebagai temannya.

"Tuh kan! Kayla ... bukan sih?" tanya Kanya to the point, tidak ada basa-basinya sama sekali. Sekadar menyapa Hay, atau mengucap salam.

Kayla mengangguk sambil melemparkan senyumannya kepada Kanya.

"Boleh gabung sama kalian nggak? Jadi temen, gitu?"

Selama menginjakan kaki di sekolah ini, Kanya memang selalu menyendiri. Ia tidak suka kebisingan, dan semacam gangguan lainnya. Maka dari itu, saat ia membutuhkan teman baik untuk awal hijrahnya, Kanya takut tidak ada satu pun dari mereka yang mau berteman dengan Kanya.

"Kita semua ini teman, Kanya." Kayla menyahut. Kanya tersenyum lega karenanya.

"Alhamdulillah ya, kamu sekarang udah pakai hijab," seru Nabila yang merupakan teman sebangku Kayla.

Mereka bertiga berbincang banyak hal, hingga Bu Melisa masuk. Mulai dari cara memperbaiki niat, bagaimana cara istiqomah membaca Al-Qur'an, dan semacam menjaga akhlak yang baik sebagai muslimah. Baik Kayla, maupun Nabila menjelaskannya dengan hati-hati kepada Kanya.

Kanya tersenyum puas atas jawaban dari Kayla ataupun Nabila. Ia merasa dirinya tidak sendiri di saat seperti ini. Saat di mana gadis itu membutuhkan uluran tangan untuk bangkit, dan sekadar mengatakan, "Semangat!". Kekhawatiran Kanya tentang diasingkan, dibulli, atau dicemooh itu tidak akan terjadi. Sebab yang Kanya dapatkan justru sebaliknya.

"Kamu juga jangan lupa berdoa sama Allah untuk tetap diberi keistiqomahan hati berada di jalan-Nya."

"Iya. Thanks ya, kalian udah mau jadi temen gue," ujar Kanya dengan sorotnya matanya yang teduh. Ia bahkan hampir ini menangis. Jika kalian pernah merasakan di posisi Kanya, mungkin akan melakukan hal yang sama; Mencari teman yang dapat bermanfaat satu sama lain, bukan berarti memanfaatkan.

_____________

Berita yang membuat gempar satu sekolah membuat Arga sedikit cemas dengan gadis itu. Rasa khawatirnya terus memuncak sampai dia dia melihat Kanya dan dua temannya di kantin. Dari jarak mata memandang, terlihat Kanya tak henti-hentinya tersenyum.

After Meet You [ REVISI SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang