•••AFTER MEET YOU•••
6 bulan kemudian ....
Berita tentang pernikahan Arga dan Kanya telah sampai di telinga alumni SMA Islam Mandiri. Termasuk Bara dan Wildan yang notabenenya adalah sahabat Arga sendiri.
Sebelum undangan tersebar, keduanya memang merahasiakan lamaran. Beberapa alasan mengapa mereka tak mau membuka suara sampai harinya tiba. Salah satunya termasuk salah satu hadist yang menganjurkan untuk merahasiakan pinangan. Selain itu mereka tidak mau hal-hal yang tak diinginkan terjadi sebelum hari H pernikahan.
Arga baru akan memberikan undangan kepada Bara dan Wildan hari ini di kafe tempat biasa mereka nongkrong sewaktu SMA. Terhitung dua tahun lebih mereka tidak menikmati secangkir kopi bersama lagi.
Tempat itu hanya sedikit yang berubah, seperti cat dinding yang berganti warna menjadi cream agak kecoklatan, warna kursinya pun lebih menyatu dengan konsep, dan yang pasti suasananya sangat berbeda.
Arga sudah menghabiskan setengah cangkir vanila latte yang ia pesan dua puluh menit yang lalu. Kedua temannya tak kunjung menampakan batang hidungnya satu pun. Kebiasaan lama yang belum juga berubah adalah ngaretnya. Arga sudah mulai bosan melihat pengunjung kafe yang silih berganti.
Padahal sebelumnya, Bara dan Wildan selalu menggoda Arga di pesan whatsapp, sebab menikah lebih dulu. Dan yang terjadi, malah dirinya yang terlalu semangat untuk membagikan kabar bahagia itu.
Dua orang lelaki yang satu memakai hoodie hitam bercelana jeans dan satu lagi hanya memakai kaus dengan celana cargo pendek itu menghampiri Arga di meja dekat jendela.
Arga kontan berdiri menyambut kedatangan kedua sahabat lamanya, ralat lebih tepatnya karena terkagum melihat perubahan yang terjadi. Wildan dengan potongan rambut undercut itu sejak tadi memikat para kaum hawa yang berada di sana. Sedangkan Bara lebih terkesan santai, namun tak menurunkan karismanya.
"Glow up parah lo, Ga!" seru Bara mendelik ke arah Arga dari ujung kepala sampai ujung kakinya.
Di antara mereka bertiga hanya Arga yang memakai pakaian "formal". Dikarenakan setelah ia bertemu dengan mereka, ada hal yang Arga urus di KUA.
"Bedalah auranya mau jadi kepala rumah tangga!" Wilda menambahkan.
Bara menarik kursi yang berada di depan Arga dan merebahkan punggungnya di sana, sementara Wildan berada di tengah-tengah keduanya.
"Mana yang katanya nggak baper, cuma bantu dia doang biar pake hijab. Eh, sekarang malah mau nikah!" Bara meniru perkataan Arga tempo hari. Arga dan Wildan tersenyum geli mendengarnya.
"Namanya juga jodoh, ya, nggak ada yang tau, kan?" bela Arga mempertahankan reputasinya. Dia menyodorkan dua lembar undangan yang terletak di atas meja sejak tadi. Hanya saja mereka baru menyadarinya.
Secarik kertas bertuliskan,
THE WEDDING of
ARGA MAHENDRA & KANYA ALEYSIA A.itu berhasil membuat keduanya tercengang. Bahkan sampai tak sanggup berkata-kata. Mereka kemudian menatap Arga seolah tak percaya.
"Kok lo bisa direstuin sama bokap nyokapnya Kanya, sih? Dia kan baru lulus tahun ajaran kemarin?" tanya Wildan heran.
"Bagi resepnya dong? Gue juga mau ngelamar bidadari dari surga, nih!" celetuk Bara sambil berkhayal. Entah apa yang ada dalam pikiran laki-laki itu.
"Sebelumnya, kan, Ummi sama keluarga Kanya udah saling kenal. Jadi, gampang kalau ada orang dalem, mah." Arga menjawabnya asal.
Wildan mengangguk-ngangguk seolah paham sesuatu. "Oke, abis ini gue mau hubungin Kanya," belum sempat Wildan meneruskan kalimatnya, sudah lebih dulu mendapatkan tatapan tajam dari Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You [ REVISI SELESAI ]
Spiritual[Teenfiction - Spiritual] Hidayah itu datang bagi siapa saja yang Allah kehendaki. Seperti seorang gadis manja yang hidupnya suka berfoya-foya, Kanya Alesysia Angwen. Kelakuan gadis itu tidak bisa dikontrol lagi. Alhasil, kedua orang tuanya memaksa...