After Meet You [ REVISI SELESAI ]

Chapter 34

•••AFTER MEET YOU•••

Atas perintah dari papinya, hari ini Kanya akan melakukan pendaftaran di kampus berstandar internasional yang berada di Jakarta. Walaupun Kanya tidak bisa memilih kampus sesuai impiannya, tapi setidaknya ia memilih jurusan sesuai keinginan. Sejak dulu, ia ingin sekali mengambil jurusan yang berkaitan  dengan komunikasi. Berinteraksi dengan banyak orang menurutnya sangat menyenangkan dan tidak membosankan daripada menatap layar komputer seharian.

Sebelumnya, kedua keluarga antara Kanya dan Arga pun sudah membahas perihal Kanya yang kuliah di Jakarta, sedangkan Arga di Bandung. Jika menikah nanti, otomatis keduanya akan menjalani hubungan jarak jauh, mungkin sampai Arga lulus dua tahun lagi. Setelahnya baru pindah ke Jakarta.

Sebenarnya secara pribadi, Arga maupun Kanya tidak begitu mempermasalahkan, hanya saja kedua orang tua yang begitu takut jika hubungan mereka akan renggang di umur baru pernikahan. Padahal mereka sudah meyakininya, bahwa mereka akan memanage waktu sebaik mungkin untuk itu. Dan setiap seminggu sekali Arga akan ke Jakarta. Itu pun jika semuanya benar-benar terjadi. Tidak ada yang tahu rencana-Nya setelah ini.

Calon Imam
Kamu udah selesai belum?
Saya ke sana, ya? Mau ada sesuatu yang pengin saya tunjukin ke kamu.

Sebuah pesan yang muncul di layar pop up ponsel Kanya membuat gadis itu mengernyit. Ia membalas beberapa kata di kolom reply.

Kanya Aleysia
Baru selesai, Kak.
Aku dianter sama Kak Fanya, emangnya Kakak mau tunjukin apa?

Arga Mahendra
Kamu tunggu di depan kampus, tapi kamu sama Kak Fanya di dalem mobil aja, nggak usah panas-panasan keluar. Saya ke sana sekarang.

Melihat balasan pesan dari laki-laki itu, Kanya tak mendapatkan jawaban apa pun dari pertanyaannya.

"Kenapa?" tanya Fanya yang berada di sebelahnya.

"Kak Arga mau ke sini, katanya ada yang mau ditunjukin ke aku," sahut Kanya sambil memasukan ponselnya ke dalam tas.

Fanya mengangguk saja. Keduanya beranjak ke area parkir untuk mengambil mobil, kemudian memindahkannya ke luar kampus sesuai perintah laku-laki itu.

Selama hampir lima belas menit di dalam mobil, Kanya hanya menerka-nerka sesuatu hal apa yang Arga rencanakan padanya. Dia tidak tahu apa pun tentang hal itu.

Hingga tiba-tiba seseorang yang dinantinya sejak tadi mengetuk jendela pintu mobil sebelah kanan, sebab Kanya yang membawa kemudi.

"Kamu ikutin motor saya dari belakang aja, ya? Nggak jauh, kok!" pinta Arga setelah mengucap salam lebih dulu.

"Emangnya kita mau ke mana, Kak?" Kanya bertanya lagi. Dan Arga tetap tidak menjawabnya. Sebagai pengganti jawaban, Arga hanya tersenyum menanggapi.