Chapter 3

488 31 2
                                    

Assalamualaikum :)
Update lagi nih, jangan lupa vote ;)

Memang sulit merubah seseorang dari masa lalu nya, tetapi jika dilakukan dengan perlahan, maka ia akan luluh dengan sendiri nya.

••• AFTER MEET YOU •••

Masa Orientasi Siswa masih berlanjut hingga tiga hari ke depan. Peralatan serta makanan teka-teki tetap menjadi ciri khas MOS. Bedanya, tidak ada kakak senior yang semena-mena dengan adik kelasnya. Penyalahgunaan wewenang akan diberikan sanksi yang tegas, siapapun itu.

Akhirnya Kanya bisa bernapas lega, karena ia berhasil kabur dari barisan panjang di tengah matahari pagi. Tak begitu panas memang, Kanya saja yang malas untuk itu.

Ia lebih memilih bersembunyi di taman belakang sekolah yang jauh dari ruang guru ataupun ruang Osis. Namun, jika menuju ke perpustakaan, akan melewati taman terlebih dahulu. Setidaknya ia bisa aman sampai jam istirahat tiba.

Dan benar saja, gadis itu terlelap bersandar di pojok taman. Wajahnya ia tutupi dengan buku. Telinganya ia sumpal menggunakan airpods yang terhubung ke ponselnya. Sehingga tidak ada satu orang pun yang bisa menganggu macan sedang tidur.

"KECOOAA!!!" Lengkingan suara itu mampu membuat Kanya terperanjat begitu saja. Pandangannya masih blur, belum tahu siapa yang sudah mengganggu tidur nyenyaknya.

Begitu fokusnya kembali normal, Kanya benar-benar geram terhadap laki-laki yang berada di hadapannya.

"SUMPAH LO NGESELIN BANGET SIH!!!" teriaknya tak kalah kencang dari jeritan Arga. Berulang kali Kanya memukuli Arga menggunakan buku tulisnya yang ia jadikan sebagai penutup wajah tadi.

Arga meringis kesakitan. "Ehh udah dong," pintanya tak digubris oleh Kanya.

"Lagian orang lagi enak-enak tidur juga!" Akhirnya Kanya menghentikan aksinya. Gadis itu mengucek-ucek matanya, sebab masih berada di alam bawah sadar.

"Kamu ngapain di sini? Yang lain panas-panasan apel, kamu malah tidur?"

Kanya berdecak kesal. Ia pikir tempat itu adalah tempat paling aman, namun ternyata salah besar. Arga dapat menemukannya.

"Bisa nggak sih sehari aja lo nggak urusin hidup gue?" sindir Kanya sambil menatap sinis Arga.

Arga mengangguk tersenyum. Sepertinya kesempatan ini bisa dimanfaatkan. "Bisa, tapi ada syaratnya."

Kanya menerawang syarat apa yang akan laki-laki itu ajukan. Firsatnya sudah tidak enak. "Hmm?"

"Setelah pulang sekolah nanti, ikut saya kajian ilmu. Tapi tunggu saya selesai rapat dulu, nggak lama kok," ujar Arga berharap gadis itu mengiyakannya.

Kanya membulatkan mata dan mulutnya lebar-lebar. "What?" Sungguh Kanya sangat malas mendengar ceramah seperti itu.

"Nanti kamu sama Maryam, wakil ketua Rohis. Dia salah satu anggota komunitas hijrah. Gimana?" tawar Arga .

Kanya segera menggeleng cepat. Syarat yang diberikan Arga terlalu berat untuknya. Mendengar dia ceramah saja membuat Kanya ingin menutup telinga, apalagi mendengar ceramah selama dua jam.

After Meet You [ REVISI SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang