Chapter 28

264 23 0
                                    


•••AFTER MEET YOU•••

"Congratulation buat kalian semua dinyatakan LULUS!" Sontak membuat semua murid se-angkatan bersorak ria. Saling berpelukan satu sama lain. Lempar senyum bahagia. Asap Smokebomb melayang di udara. Menari di atas warna-warninya membuat terhanyut dalam perpisahan ini. Akankah bisa berkumpul seperti sedia kala? ataukah hanya angan semata?

Setelah satu tahun berlalu, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Usai menjalani berbagai ujian kelulusan, Kanya mampu melewatinya dengan baik. Bahkan hasilnya sangat memuaskan.

"Janji, setelah ini jangan sampai lost contact!"

Kanya, Kayla, dan Nabila berpelukan sekali lagi bak teletubbies. Di tengah sorakan rasa bahagia, justru mereka menitihkan air mata. Tiga tahun mereka bersama, membuat ketiga terasa berat untuk berpisah. Terlebih setelah ini adalah membuka dunia yang sesungguhnya.

Waktu memang cepat sekali berjalan. Dan kita adalah kaki yang mengarahkan akan ke mana waktu itu. Ke arah baik atau ke arah buruk. Kanya bersyukur di SMA Islam Mandiri ini, ia bertemu dengan orang-orang luar biasa. Yang memperkenalkan dirinya untuk lebih dekat kepada Sang Pecipta.

Satu notifikasi berhasil mengalihkan fokus Kanya. Ia mengambil ponsel yang berada di saku bajunya. Melihat siapa yang mengirim pesan saja sudah membuat Kanya tersenyum.

Kak Arga
Happy Graduation!
Barakallah fiik

Tangannya mengetik sesuatu di atas keyboard. Lengkungan sudut bibirnya tidak pudar. Seolah euforia semakin bertambah melihat itu.

Thanks, Kak.
Wafiika barakallah

Kemudian, Kanya memasukan kembali ponselnya. Bergabung bersama teman-temannya lagi. Dan, menikmati hari ini.

_____________

"Besok kita berangkat!" teriak Fanya di ruang tamu ketika Kanya masuk. Belum sempat Kanya menarik napas, sudah disodorkan berbagai desakan agar rencana liburan bersama adiknya terlaksana.

Padahal minggu kemarin, Fanya baru saja dari Bandung. You know? Hanya membeli seporsi batagor di jalan Lengkong Besar. Kanya tidak habis pikir, ngidam itu bisa membuat seseorang rela melakukan apa saja.

"Kamu yakin nggak mau kuliah di luar, Kanya?" Tama tiba-tiba duduk di sebelah putri bungsunya. Padahal Kanya sudah katakan beberapa kali sebelumnya, bahwa ia tidak ingin melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Kanya hanya ingin bersama keluarganya. Membayar semua waktu yang terbuang sia-sia begitu saja di masa lalu.

"Tahu, tuh, Pi! Fanya malah mau nerusin S-2 di Jepang, tapi udah kepalang punya dede," gerutu Fanya sambil mengusap-usap perutnya yang sudah mulai memasuki bulan ketiga. Jikalau Rizky mengizinkan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri setelah melahirkan nanti, sudah pasti Fanya akan melakukannya. Sayangnya, ridho Allah adalah ridho suami juga. Mau tidak mau Fanya harus menuruti.

"Bener juga kata Rizky, nanti anak kamu siapa yang urus kalau kamu kuliah jauh begitu? Pakai jasa babysitter? Kamu nggak takut salah asuhan?" omel Tama pada Fanya.

"Mami juga setuju sama Rizky!" Tahu-tahu Anita menyahut dari arah dapur. Kemudian, dia menghampiri mereka yang sedang berdiskusi masalah pendidikan.

After Meet You [ REVISI SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang