TIGA PULUH SEMBILAN

1.1K 22 2
                                    

Zahra terbangun di pagi hari, karena ponselnya berdering. Kejadian semalam membuatnya tidur dengan cepat. Ia mengambil ponselnya.

"Halo?"
Suara Tati di seberang sana menyahut.
"Ra, Lu nanti bisa datang ke tempat karaoke yang waktu itu kita kunjungi, kan?"
"Hah?! Buat apa?"
Zahra mengucek-ngucek matanya.
"Rahasia! Pokoknya Lu harus ke sini, jam sepuluh ya!"
Zahra masih bingung dan penasaran.

"Buat apaan, sih?!" Sedetik kemudian sambungan terputus. "Tati sialan!" gerutunya. Ia segera melihat jam dinding yang tergantung di kamarnya. Pukul delapan lewat lima belas. Masih ada sekitar dua jam untuk berangkat ke studio karaoke. Entah apa maunya si Tati itu sampai memaksanya untuk datang ke sana. Padahal hati ini adalah hari dimana Yudith akan berangkat ke Amerika.

Namun, Yudith bilang ia akan berangkat setelah shalat Dzuhur. Ia harus mengantar kepergian Yudith dengan membawa wajah ceria. Cepat-cepat ia membersihkan diri agar wajahnya terlihat segar seperti hari-hari biasanya.

...

Kini Zahra sudah berada di depan tempat karaoke. Ia mengirim pesan kepada Tati, bahwa dirinya sudah sampai di depan studio karaoke. Tak lama kemudian batang hidung Tati muncul dengan senyum yang mengembang lebar. Tangannya melambai ke Zahra sambil berlari mendekatinya.

Zahra tersenyum simpul. "Ngapain ngajak ke sini? Abis Dzuhur gue udah harus ke bandara buat nganterin Yudith!" ucap Zahra. "Iya gue tau, kok! Udah, masuk aja yuk! Lagi rame di dalem!" ujar Tati sambil menarik tangan Zahra. "Emang ada acara apaan, sih?!" Tati hanya memeletkan lidahnya pada Zahra dan mengedipkan sebelah matanya. Ia tetap bungkam. Zahra jadi kesal.

Tibalah mereka berdua di bilik studio bernomor tiga. Dari luar saja sudah terdengar keramaian suara yang heboh di dalamnya. Zahra makin penasaran, sebenarnya acara apa ini?

Tati membuka pintu bilik studio, dan terpampanglah banyak teman-teman mereka di sana. Ada Rifa, Romi, Jerry, Yani, di sana juga ada Rizky dan yang lainnya. Namun orang yang paling membuat Zahra terkejut adalah...

"Yudith?!" ucapnya sambil memasang ekspresi terkejut. Yudith tersenyum, seraya berjalan pelan ke arah Zahra sambil menyembunyikan kedua tangannya di belakang punggung.

"Kok bisa di sini? Kamu nggak siap-siap buat nanti?" tanya Zahra.
"Emang, nanti aku mau ke mana?"
Zahra mendelik sebal.
"Kan kamu mau ke Amerika. Habis Dzuhur lho!"

Yudith tetap tersenyum dengan gaya santai. Zahra semakin bingung dibuatnya. "Kok senyam-senyum, sih?! Kamu nggak khawatir kalau ketinggalan pesawat?!"

"Kamu nggak perlu mikirin itu lagi. Karena aku akan di sini selamanya, bersama kamu..." ucap Yudith. Kalimat itu membuat Zahra semakin bingung. "Maksudnya?"

"Kamu nggak perlu menyembunyikan kebahagiaan kamu, Zahra. Kamu pasti sudah tahu maksud aku..." Zahra mengangkat sebelah alisnya. "Aku nggak akan berangkat ke Amerika. Aku akan dia ini terus sama kamu."

Oke, kalimat yang satu ini berhasil membuat Zahra tersenyum. Yudith mengeluarkan kedua tangannya yang tadi bersembunyi di balik punggungnya. Di tangan kanannya, tergenggam seikat bunga mawar harum yang berwarna merah hati.

Yudith berlutut sebelah kaki di depan Zahra, sambil menyuguhkan bunga itu pada Zahra. "Kamu mau kan selamanya bersama aku seumur hidup?" tanyanya.

"Kamu melamar aku?" tebak Zahra. Anehnya, Yudith mengangguk. "Kan kita masih SMA, mana bisa kamu melamar aku sekarang?" tanya Zahra sambil senyam-senyum. Sepertinya, ia tak dapat menahan kebahagiaan yang terjadi pagi ini.

"Emang kenapa? Kan cuma melamar. Kalau aku melamar kamu sekarang, dan kamu bilang mau, nggak akan ada yang berani deketin kamu lagi!" ucap Yudith.

Zahra tersenyum. "Jadi gimana? Kamu mau terima lamaran awal ini? Tenang aja! Nanti aku kamar lagi kok!" Yang lainnya tertawa. "Iya!" ucap Zahra. "Iya apa?" tanya Yudith. "Aku terima lamaran awal kamu ini! Tapi janji kamu harus lamar aku lagi nanti!" Yudith mengangguk.

"Cieee.... Yang seneng pacarnya nggak jadi pergi!" Tati berseru sambil bertepuk tangan. Yang lain ikut menyoraki kedua pasangan tersebut.

Zahra tersipu. Wajahnya memerah. Yudith hanya terkekeh.

"Jadi, kamu beneran nggak jadi pergi?" tanya Zahra. Yudith mengangguk. "Pasti, karena aku, ya?" Zahra merasa bersalah. Namun, Yudith menggeleng, "Ini keputusan aku... Aku sudah ngomong sama mama-papa ku, mereka bilang nggak papa kalau aku mau lanjut sekolah di sini..." jelas Yudith.

"Tapi aku tetap merasa bersalah sama kamu..." ucap Zahra dengan nada lirih.

"Sudahlah... Kita jalani saja. Yang lalu biarlah berlalu..." ucap Yudith menenangkan.

"Ashiaaaapppp!!! Momen-momen romantis, nih! Cihuyyyyy!!!" Kini giliran Romi yang berseru. Yang lain ikut meledek. "Dah! Kalian sekarang dating dulu gih! Momen spesial, ini!" seru Yani. Yang lain mengangguk.

Yudith dan Zahra bertatapan. "Kamu mau ke mana? Sampai ke ujung dunia pun, akan aku temani," ucap Yudith dengan nada mesra. Zahra makin tersipu malu.

"Kita ke taman safari lagi?"
"Kan kemarin udah ke sana..."
"Terus maunya ke mana?"
"Boleh nggak kalau aku minta ke Dufan?"
Yudith terkekeh.
"Ya jelas boleh, lah..."

Dan pergilah mereka ke luar studio karaoke dan menuju motor putih Yudith. Yudith menyuguhkan helm kepada Zahra, dan langsung dipakainya.

"Sudah siap?" tanya Yudith memastikan.
"Udah!"
Yudith diam sejenak.
"Kayaknya ada yang belum deh."
"Apa tuh?"
"Kamu belum meluk aku!"
"Ih, dasar! Udah cepetan!"

Yudith terkekeh bersama Zahra yang tersipu malu. Zahra menyembunyikan wajahnya di bahu Yudith. Tak lama kemudian, deru motor Yudith mulai terdengar. Teman-teman mereka ternyata keluar melihat kepergian mereka.

"Jangan bikin Zahra nangis, lho, Dith!"
"Awas lu kalo pulang malah bawa masalah!"
"Iya gue tahu elah!" Yudith segera berseru.

Tak lama kemudian, motor putih Yudith melaju di jalan, mereka pergi menuju Dufan.

Terdengar beberapa dari teman mereka berseru, "Hati-hati, ya!" "Semoga lancar kencannya!!!" "Jangan lupa bawain oleh-oleh!"

TAMAT

TERIMAKASIH BUAT KALIAN YANG SUDAH MENDUKUNG AUTHOR DAN MENUNGGU CERITA INI SAMPAI TAMAT... VOTE KALAU SUKA YA. JANGAN LUPA SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN YANG LAIN...

MAKASIH BANYAK YA....💖💖💖💖

ZAHRA✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang