DUA PULUH ENAM

475 17 0
                                    

Hari ini hari yang paling memalaskan bagi Zahra sebab baru saja ia putus dengan Yudith. Kini ia ingin tidur tenang agar besok bisa fokus pada pelajaran.

Baru saja memejamkan matanya, HP nya bergetar. Zahra mengambil ponselnya yang terletak di nakas samping tempat tidurnya. Pesan dari Tati.

Zahra segera membuka pesan tersebut dan membaca isinya.

[Ra, jangan lupa lusa kita jadi berangkat ke Bali]

Buru-buru Zahra menjawab.

[Bukannya waktu itu bilangnya gak jadi, ya?]

Beberapa saat kemudian, jawaban dari Tati muncul di layar ponselnya.

[Lo lupa?! Waktu itu pas upacara kan dibilangin! Lo sih kebanyakan pacaran sama Bang Yudith!]

Sehabis membaca pesan Tati, Zahra kembali ingat dengan pengumuman yang disampaikan guru PPKn-nya tersebut. "Haa~ Ke Bali... Untung cuma kelas 10..." ucapnya lega.

Zahra terdiam beberapa saat lamanya. Ia memandangi langit-langit kamarnya yang polos. Tiba-tiba bayangan wajah Yudith terlintas jelas di benaknya. Buru-buru Zahra mengusir bayangan tersebut. Lalu ia memejamkan matanya, berharap bisa cepat tidur.

...

Dilain tempat, Tati yang sedang melihat berita terbaru di Instagram-nya di depan teras rumah dikejutkan dengan kedatangan seorang pemuda tampan yang tak lagi asing.

Mata Tati berbinar melihat sosok tersebut. "Bang Adith?!" serunya setengah tak percaya. Sosok itu tersenyum padanya. "Kenapa kesini?" tanya Tati.

"Hehe... Kaget ya?" tanya Adith dengan senyum yang memukau. Malu-malu Tati mengangguk. "Hehe... Aku mau ajak kamu ketemuan... Besok yuk! Abis kamu pulang sekolah, kita jalan ke toko buku waktu itu. Kamu suka baca buku, kan?" tawar Adith.

"Eh? Hehe... Sebenernya bukan suka sih, Bang... Em... Tati cuma mau numpang ngadem di sana hehe..." jawab Tati jujur.

"Oalah hahahaha.... Baru pertama kali aku lihat cewek kayak kamu..."

"Emangnya kenapa, Bang?"

"Lucu hehe..."

Seketika itu pula, Tati hampir saja kehilangan kesadarannya akibat ucapan manis Adith. Duh, Abangnya Bang Yudith bisa ajah hehe...

"Hoi!" seru Adith membuyarkan lamunannya.

"Eh, iya kenapa, Bang?"

"Jadi, mau nggak? Besok?"

Tanpa tahu lagi, Tati menganggukkan kepalanya cepat. "Pasti mau lah!" ucapnya.

Adith kembali terkekeh. "Ya udah besok aku jemput, ya?" Tati kembali mengangguk.

"Oh ya? Hampir lupa. Minta nomor HP kamu dong..." Tati kembali terdiam. Terkejut mendengarnya.

"Eh, maaf? Nomerku?" tanya Tati, ia berharap tak salah dengar. Adith mengangguk. Dengan gerakan yang kaku disertai wajah yang memerah sempurna bak udang rebus, Tati memberikan nomor ponselnya kepada si Abang Tampan Jelmaan Bidadara.

"Oh, ya... Besok jangan lupa aku jemput, ya..." ucap Adith mengingatkan. Tati kembali mengangguk dan tersenyum, masih dengan wajah yang semerah udang rebus tadi.

Tati masih mengamati gerak-gerik Adith yang tengah berjalan menuju mobilnya, untuk kemudian pergi meninggalkan rumahnya. Setelah menyalakan mesin mobilnya, cowok itu membuka jendela kaca mobilnya, seraya melambai kepada Tati yang masih memerhatikannya.

Ragu-ragu Tati melambai balik. Setelah mobil itu pergi dari pekarangan rumahnya, Tati masuk ke dalam dengan senyuman yang ceria.

"Dih, napa Lo? Gila ahahaha..." ledek Tulus.
"Abis ketemu calon suami hehe..." sahut Tati.
"Anjir calon suami hehe..."
"Hehe..."
"Heee?"

ZAHRA✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang