SATU

4K 97 4
                                    

Pagi hari yang cerah di SMA Pelita Harapan, seorang gadis kelas IPA 10-A terbentur bola basket yang tak sengaja dilempar oleh kakak kelasnya yang tengah bermain basket di lapangan. Gadis tersebut ialah Zahra Annisa Hapsari. Merasa pusing, Zahra menjatuhkan tubuhnya yang sudah tidak bisa ditopang oleh kedua kakinya yang tiba-tiba saja merasa lemas.

Namun seorang kakak kelas tampan dengan segera mendekapnya agar tidak jatuh ke tanah dan langsung dibawa ke UKS. Pria tersebut tak lain ialah Yudith Suryadi Khusaini kelas IPA 11-A.

Zahra yang masih setengah sadar terkejut, seorang pria asing yang sedang menggendongnya itu tampan sekali. Mata Zahra tak luput dari wajahnya.

Gila, ni cowok cakep bener... Ada gitu ya yang secakep ini?- Zahra.

Merasa diperhatikan, Yudith menatap Zahra dengan tatapan dingin seolah-olah mengisyaratkan Zahra untuk tidak menatapnya.

"Jangan ngeliatin gue mulu! Gue cuma mau nolongin elo! Gak usah geeran!" Umpat Yudith kesal.

Tanpa basa-basi lagi, Zahra membuang muka tuk tidak terlena akan ketampanan Yudith.

Ish! Gue ngomong apa sih? Gak Zahra! Lo gak boleh  terlena ama cowok ini, gak boleh! Sok baik ama gue! Jangan-jangan pengen bikin gue suka ama dia lagi!- Zahra.

.
.
.

Skip

Sesampainya di UKS Zahra dibaringkan di kasur dan membiarkannya dirawat oleh ketua PMR di sana.

"Ky, gue titip cewek ni, ya!! Bye!" Kata Yudith dengan ekspresi datar.

Ketua PMR yang bernama Rizky itu pun segera mengiyakan. Tapi ada perasaan bingung yang mengganjal.

Yudith tumben nolongin cewek. Biasanya jutek... Kenapa tuh bocah, kesambet apa yak? - Rizky

Setelah Yudith pergi keluar menghabiskan istirahat pertamanya dengan mendengarkan musik dari ponselnya.

Tak lama kemudian, Zahra mulai merasa lebih baik dengan kepalanya.

"Kamu udah baikan?" Tanya ketua PMR yang merawat Zahra.

"Udah kak, makasih..." Jawab Zahra sambil masih memegangi kepalanya yang masih terasa sakit.

"Tadi yang nganter saya ke sini siapa ya kak namanya?" Tanya Zahra sambil cengengesan gak jelas.

"Oh cowok tadi Yudith. Lo anak baru? Kelas satu apa murid pindahan?" Tanya Rizky.

Oh, jadi namanya Yudith? Kalo gak salah si Rifa ama Tati pernah cerita ke gue soal dia...- Zahra.

"Hoi, dek ditanya malah bengong! Murid baru apa pindahan?" Tanya Rizky yang sudah mulai cengengesan melihat tingkah laku Zahra karena Rizky pikir Zahra terpukau oleh ketampanan si Yudith.

Dasar Yudith! Ampe dekel aja jadi fans Lo! Ganteng apanya sih tuh cowok?- Rizky.

"Murid baru Kak..." Jawab Zahra sambil tersenyum manis ke Rizky. Seketika itu pun Rizky berdebar-debar tak karuan.

Duh, nih dekel cantik bat. Gak kuat gue liat Lo, dek... Tolongin Abangmu yang kurang waras ini....- Rizky.

"Kak, kakak! Oi, bangun oi sahur!!!" Kata Zahra yang membuyarkan lamunan Rizky yang juga sempat terkejut.

"Eh... Iya kenapa, dek? Lo dah mau balik ke kelas?" Tanya Rizky mencoba agar tidak salting.

"Iya kak. Berkat Lo, gue dah baikan. Makasih ya kak... Siapa nama Lo?"

"Rizky Septiany. Panggil aja gue kak Rizky yang ganteng nan baik hati hehe..." Ujar Rizky bangga.

"Ye... Keenakan Lo. Kalo gitu gue balik kelas dulu ye kak! Bye!" Ucap Zahra sambil bergegas pergi tuk kembali ke kelasnya. Rizky saat itu sempat kecewa.

ZAHRA✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang