DUA PULUH EMPAT

542 17 0
                                    

Yudith tengah memetik senar gitar tua milik ayahnya di teras rumah. Hari ini kawan-kawannya tengah berkumpul di rumahnya hanya sekadar untuk refreshing saja.

"Dith, gimana perkembangan Lo sama Zahra?" tanya Jerry pemasaran. "Ya, gitu lah..." jawab Yudith. "Btw, si Rizky mana? Belom dateng dia?" Yang lain hanya mengangkat bahu acuh.

"Assalamualaikum!" tiba-tiba Rizky nongol dari balik pintu pagar rumah Yudith. "Panjang umur Lo! Baru diomongin!" papar Tama yang langsung menepuk bahu Rizky pelan. "Hehe... Biasa, si Fany ngajak jalan, tapi gue lagi gak mood."

"Jalan-jalan mulu, kapan jadian?!" cerocos Jerry.
"Yee... Gue gak ada rasa sama Fany!" sahut Rizky.
"Yaelah! Siapa tahu besok-besok Lo juga suka sama dia!" timpal Yudith.
"Gak ah!" Rizky tetap menolak pendapat teman-temannya itu.

"Btw, Ky! Lo tau gak? Si Fany tuh suka sama Lo dari kelas tujuh! Dia sengaja masuk PMR biar makin deket sama Lo! Masa Lo gak nyadar sih?! Padahal udah di kasih kode keras juga!" Tanpa aba-aba, Rizky sudah menjitak kepala Tama yang seenaknya bicara.

"Kok Lo jitak pala gue?!" tanya Tama tak terima.
"Lo nya gak bisa diem, sih! Kayak kereta aja!"
"Mulut gue yang gak bisa diem, masa pala gue yang dijitak?!" timpal Tama.
"Eh, iya yak? Hehe..."
"Bego Lu, Ky!" sahut Yudith sambil kembali memetik gitar tua milik ayahnya itu.

Beberapa menit kemudian, pintu pagar rumah Yudith terbuka, seorang gadis berambut pirang panjang masuk dengan elegannya dan langsung berjalan menuju Yudith. Yudith dan sekawanannya sontak menatap gadis asing itu.

"Hello, Yudith! Long time no see, i'm miss you so much, Darling!" ucapnya lebay. Ia langsung memeluk Yudith yang masih terpaku di tempatnya.

Kawan-kawan Yudith mau tak mau membelalakkan matanya melihat perlakuan gadis itu pada Yudith. Buru-buru Yudith menepis lengan gadis itu dan mendorongnya agar menjauh darinya. "Apa-apaan sih, Sa?! Lebay amat, Lo! Ngapain Lo ke sini segala?!" papar Yudith dengan anda khas-nya.

"Ih, Yudith! Kok kamu gitu sih sama aku? Aku udah nunggu kamu lama banget tau gak?" timpalnya dengan nada yang dibuat-buat. Ekspresi wajahnya juga dibuat-buat.

"Dith, ini siapa?" Karena penasaran, Rizky tak bisa menahan pertanyaan yang keluar dari mulutnya itu. "Oh, ya aku belum ngenalin, ya?" tanya Gadis itu. "Kenalin, namaku Lisa Anastasia! Pacar Yudith hehe..." jawab gadis yang mengaku bernama Lisa itu. Senyumnya mengembang ketika menyebut dirinya sebagai pacar Yudith.

"Dia beneran, Dith?" tanya Jerry. "Lo ngomong apa sih?! Kita udah putus sejak lima bulan yang lalu! Sekarang Lo masih mau gue anggap pacar gue?!" tanya Yudith tegas. "Kalo gitu gimana kalau kita balikan lagi? I'm so miss your kiss and your hug!" tuturnya tanpa dosa.

"Ih! Dasar Jalang!" timpal Tama. Lisa menoleh ke Tama dan langsung menatap cowok itu tajam.

"What are you say" tanya Lisa dengan memicingkan matanya pada Tama. "Lo gak inget sama gue?!" bentak Tama.

Lisa kembali berkata, "Tenang aja, Tama. I'm never forget you..." Senyum Lisa mengembang. Ia lalu berpaling ke Yudith. "Yudith Sayang... Kapan kita mau nikah?" tanyanya.

Dibelakang Lisa, teman-teman Yudith yang mendengarnya berpura-pura mual dan muntah. Yudith menatap Lisa dengan tatapan tidak suka. Ia lalu menepis lengan Lisa yang menggantung di lehernya.

"Udah deh, Sa! Setelah apa yang Lo lakuin ke gue, Lo pikir Lo bakalan dapetin lagi hati gue?!" Lisa yang mendengar itupun segera terkejut. Gadis itu melangkah mundur.

"Oke, oke! Yudith, i'm so sorry... If i can choice, i will never want to serve the old man... Please, Yudith... I love you so much!" Penjelasan yang keluar dari mulut Lisa tentu tidak dapat lagi mengubah hati Yudith.

ZAHRA✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang