PAGI 🌅
WOW!!! GAK KERASA BANGET BESOK UDAH HARI NATAL AJA YA. AKU MAU UCAPIN 'MERRY CHRISTMAS' BAGI YANG MERAYAKAN NYA.
TETAP TUNGGUIN BGVSGK KE DEPANNYA YA.... KARENA HARI INI BAKALAN UP BEBERAPA CHAP LAGI.
JANGAN LUPA DI VOTE, COMMENT DAN BANTU SHARE DONG CERITA INI.
. TERIMA KASIH SEMUANYA.
HAPPY READING 📖
🌹🌹🌹🌹
“BUNDAA!!!” Aku langsung membuka mataku merasakan jantungku yang berdebar dengan cepat dengan keringat yang ke luar dari seluruh tubuhku. Sebuah handuk kecil hangat menempel pada kepalaku membuatku melepaskannya.
“Lo udah bangun. Badan lo panas dan terus manggil bunda lo,” jelas Bryan sedangkan aku memilih diam.
Pikiranku masih tertuju dengan bunda yang tadi mendatangi mimpiku meskipun sudah melihat dan memeluknya tapi hatiku belum menerima kepergiannya.
“Kamu baik-baik aja kan, Nak.” Tiba-tiba seseorang yang tidak ingin ku lihat datang dengan baskom di tangan dan hampir duduk di atas kasur bunda.
“Jangan sentuh kasur bunda gue. Tetap di situ!” larang ku tak terima jika wanita itu ingin berada di kamar ini. “Lagian kenapa orang kayak lo berani ke sini. Gak punya urat malu lagi, bitch!” ucapku enggan melihat wajahnya.
“Gue udah bilang kalau lo tadi demam dan terus teriak-teriak manggil bunda lo. Gue manggil mama lo karena bingung harus ngapain,” jelas Bryan tapi aku tetap melihat ke arah jendela besar.
“Mama cek panas kamu dulu ya.” Aku membiarkan wanita itu memegang keningku walaupun aku tau dadaku terasa sangat sesak dan ingin meremukkan tangan pelakor itu.
“Masih panas tapi nggak terlalu panas kayak tadi. Kamu harus minum obat ya tapi kamu udah makan kan?” Aku hanya diam malas menjawab pertanyaan wanita itu.
“Belum, Bu. Biar saya cari makanan dulu.” Aku mendengus kesal tidak rela karena Bryan meninggalkan ku dengan wanita itu.
Cukup lama kami hanya diam dan wanita itu masih setia berdiri di samping tempat tidur bunda. Aku melihat bunda yang berdiri di balkon dengan cahaya rembulan yang mengelilinginya.
“Ayo sayang. Bunda minta tolong ke kamu ya. Perlahan saja dulu.” Itulah kalimat yang dapat aku dari gerakan mulut bunda. Tidak peduli dengan wanita itu yang sadar atau tidak dengan kehadiran bunda.
“Kenapa lo peduli? Jujur aja kalau lo lakuin ini semua hanya untuk menarik perhatian si pembunuh itu kan,” tanyaku.
Sebenarnya ini terasa asing karena bagaimanapun untuk pertama kalinya aku memulai komunikasi dengan wanita itu jika saja tidak ada bunda yang mengawasi ku mungkin saja aku akan bersikap kasar dengannya.
“Karena mama udah anggap kamu kayak anak mama sendiri. Tidak ada sejarahnya seorang mama jahat dan tidak peduli dengan anaknya,” jawab wanita itu. Ku lihat bunda yang tersenyum dan mengangguk.
“Ayo lagi,” bisik dari gerak bibir bunda.
“Gak usah munafik dan jujur saja sekarang kalau lo sebenarnya sakit hati selama ini. Gue sering memperlakukan kau dengan buruk bahkan dari kecil gue bersikap kasar, mulai dari menggigit hingga menamparmu saat gue masih menginjak kelas SMP 1,” lanjut ku berharap wanita itu akan mengungkapkan semuanya dan membuat bunda percaya kalau wanita itu tidak baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Guru Killer
RomantikMonica Seorang gadis kelas 3 SMA yang memiliki wajah yang cantik bak ratu tapi tidak dengan kelakuannya, Masalah keluarga lah yang membuat dia seperti bad Girl yang memiliki sikap keras kepala dan pembuat onar. Bryan Guru muda yang sangat disukai...