28. TERUNGKAP(Versi Baru)

2.3K 106 3
                                    

09:36

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

09:36

TERIMA KASIH SEMUA!

Sejauh apapun kamu menutupinya. Perlahan kebenaran itu akan terungkap dan akan membawamu ke dalam suatu masalah yang lebih besar.

🥀🥀🥀🥀

Masih menjadi misteri, kenapa saat akan tiba waktunya untuk istirahat seakan jam dinding akan bergerak lebih lambat daripada sebelumnya. 15 menit lagi jam pelajaran akan berakhir dan para murid sudah sibuk memutar kepala mereka untuk melihat jam dan berharap jarum itu untuk bergerak lebih cepat.

Mita memukul keningnya dengan sangat kuat dan melihat jam pada dinding. “Mampus gue. Tadi istirahat pertama kan si Bryan gak ada kasih aba-aba. Pastinya dia mau ngurus semuanya siap ini kan sedangkan gue belum ngasih pengumuman apapun. Bisa mati gue sama dia nanti,” gumam Mita merapikan buku-bukunya.

“BU!!!” teriak Mita yang membuat semua kaget bahkan Budi yang tadi tertidur langsung bangun.

Semua melirik ke arah Mita yang sedang berdiri tegap di tempatnya. “Kamu kenapa, Mita? Buat Ibu jantungan saja.”

Mita menggaruk tekuknya yang tidak gatal dan tersenyum kikuk. “Saya mau ijin ke toilet. Boleh ya, Bu soalnya ini udah kebelet banget,” rayu Mita dan membuat semua orang menatapnya dengan malas.

“Yasudah silahkan.” Mita segera berlari meninggalkan kelas.

Sedangkan Monica tidak mempedulikan Mita meskipun ia tau kalau sahabatnya itu paling anti untuk ke toilet sendirian apalagi jika tidak terlalu penting dia akan memilih untuk menahannya saja hingga pulang.

Mita berjalan santai dan menuju ruang informasi. Langkahnya terhenti saat melihat penjaga yang sedang berjaga ruangan tersebut. Memang ruangan itu dijaga ketat oleh Pak Didit karena hanya OSIS dan guru sajalah yang memasuki ruang informasi untuk menyampaikan sesuatu yang penting dengan cepat.

“HEY! Kamu ngapain di sini saat pelajaran pulak lagi. Mau melakukan hal yang aneh? Di ruangan ini tidak ada data atau jawaban apapun yang akan membantu kamu. Kalau hanya ingin jahil atau merusak lebih baik kamu pergi!”

Mita mengelus dadanya dan melihat Pak Didit dengan sendu. “Astaga, Pak. Saya itu anak baik-baik dan nggak pernah jahil loh, Pak. Saya ke sini mau ngumumin sesuatu dan ini perintah dari Pak Bryan,” jelas Mita.

Pak Didit melihatnya dengan tajam. “Kamu mau membodohi saya. Tidak mungkin Pak Bryan nyuruh siswa untuk menyampaikan pesan terutama kamu bukan OSIS,” bantah Pak Didit.

“Yaudah kalau Bapak tidak percaya. Bapak boleh kok menelpon beliau,” bela Mita dan menjulurkan ponselnya.

“Baik kalau ini perintah tapi jangan lakukan hal aneh,” ucap Pak Didit dan Mita mengangguk dengan cepat.

Bad Girl VS Guru KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang