SELAMAT MALAM DUNIA TIPU-TIPU.
SEMALAM AKU BILANG MAU UP SATU CHAPTER LAGI YA. TAPI MAAF KARENA NGGAK JADI😭 PAS LAGI NGE-REVISI TIBA-TIBA KETIDURAN DAN BARU BANGUN SEKARANG ASTAGA:)
IT'S OKEY. GWENCHANA. GAK NGAPA-NGAPA. AKU UP SEKARANG YA.
SEMANGAT BUAT KALIAN SEMUA!
PLEASE, PLEASE, PLEASE!!!
DI VOTE, COMENT AND SHARE CERITA INI YA. SETELAH ITU KALIAN BISA NGE-FOLLOW AKUN RANI. HEHEHE.HAPPY READING ALL
🏀🥀🏀🥀
Semua murid di kelas Monica sudah berbaris rapi di lapangan, berdiri tegap dengan posisi istirahat di bawah langit yang sedikit mendung tapi tak hujan. Beberapa pekikan tertahan murid terdengar saat Bryan dan Dhimas menghampiri lapangan dengan bola basket di tangan.
“Hari ini guru olahraga sedang tidak masuk karena kendala. Saya ditugaskan untuk mengambil nilai kalian dalam olahraga basket sesuai bab pelajaran sekarang. Untuk mempersingkat waktu akan saya buat menjadi 2 tim yaitu tim cowok dan cewek akan saling tanding dan tim yang menang akan mewakilkan semua anggota mereka mendapatkan nilai 90 dari saya sedangkan yang kalah hanya mendapatkan nilai 78. Paham?” tanya Bryan.
Gilang mengangkat tangannya. “Maksudnya kalau tim cowok yang menang artinya semua murid bakal dapat nilai 90 gitu?” tanya Gilang dan diberikan petikan jari oleh Bryan.
“Bukan hanya asal membuat poin saja. Saya akan memperhatikan tehnik bermain kalian. Akan percuma jika kalian menang tapi tehnik bermain kalian tidak benar maka nilai kalian akan saya kurang kan,” sambung Bryan.
“Tim yang memasukkan 10 poin diluan dengan memperhatikan tehnik bermain tim itulah pemenangnya. Sekarang masing-masing tim cowok dan cewek pilih siapa yang akan mewakilkan kalian bermain. Sepuluh menit mulai dari sekarang,” perintah Bryan membuat para murid membentuk dua kubu.
“Siapa nih yang bisa?” tanya Laura sebagai pembuka.
“Monica. Lo kan pernah jadi ketua basket putri di SMA kita dulu. Nah lo aja salah satu yang ngewakili,” usul Mita.
“Terserah.” Mereka semua bernapas lega untungnya ada Monica yang dapat diandalkan.
“Hemm gue juga mau ikut deh. Meskipun lemparan gue nggak kuat tapi masalah tekniknya gue paham,” ucap Tasya dan di angguki yang lainnya.
“Gue juga deh udah lama nggak asah skill gue,” lanjut Sasha yang juga sahabatnya Tasya.
“Oke jadi yang main Monica sebagai ketua kita, gue, Mita, Tasya dan Sasha. Gimana ada yang komplain nggak?” tanya Laura yang tidak mau mendengar sungut-sungut-tan dari murid yang tidak ikut.
Mereka semua mengangguk dan membuat Monica langsung berjalan kembali ke lapangan diikuti oleh tim-nya. Ternyata kubu cowok sudah dari tadi siap memilih tim dan terlebih dahulu berdiri di tengah lapangan. Dhimas sebagai ketua mereka, Gilang, Budi, Billy dan Anto lah yang main.
“Mereka pernah jadi tim inti basket semua, Mon. Yang perlu kita jaga sih Dhimas diam-diam gitu dia pencetak poin terbanyak selama ini,” bisik Laura.
“Untuk kali ini kita bakalan jadi musuh, Mon. Jangan ngemis sama gue buat minta keringanan ya,” ejek Gilang melipat tangannya di depan dada.
Tawa kecil Monica terdengar merendahkan, ia mengambil permen tangkai yang sempat ia beli lalu memakannya. Rambutnya yang tergurai diikat menggunakan ikat rambut pita yang tadi bertengger di tangannya. Semua murid terpana dengan aura kecantikan Monica yang bertambah berkali-kali lipat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Guru Killer
Storie d'amoreMonica Seorang gadis kelas 3 SMA yang memiliki wajah yang cantik bak ratu tapi tidak dengan kelakuannya, Masalah keluarga lah yang membuat dia seperti bad Girl yang memiliki sikap keras kepala dan pembuat onar. Bryan Guru muda yang sangat disukai...