7. Tamparan(Versi Baru)

4.1K 171 1
                                    

Bantu share cerita BGVSGK ini yaa, biar ada semakin banyak yang baca dan Rani semakin semangat.

Jangan lupa di like, coment and follow akun Rani yaa.

Happy Reading 📖

🥀🌺💖💕🥀

Sinar mentari memasuki kamar Monica melalui celah ventilasi, perempuan itu terbangun dari tidurnya dan melihat sekeliling kamarnya. Pandangannya beralih pada luka gigitan ditangannya yang sudah membiru. Ini akan terjadi, Monica mengigit dirinya sendiri untuk mempertahankan mimpi indahnya tetapi itu tidak akan terasa apa-apa untuknya. Dengan perlahan Monica menuruni tempat tidur dan ingin ke bawah.

"Gue lupa kalau sekarang gue numpang di rumah orang yang sama sekali gak gue kenal dan gak pengen gue kenal." Monica memberhentikan langkahnya di anak tangga sedikit ragu untuk turun ke bawah.

Monica tidak mengetahui jika Bryan sudah di belakangnya dan mengikuti langkahnya. Bryang melihat sebuah luka gigitan yang membiru pada tangan mungil perempuan itu jadi kemarin Monica masih menyakiti dirinya sendiri. "Anak perempuan kayak apa lo? Masa baru bangun jam segini," cibir Bryan sedangkan Monica hanya diam menuju meja makan. Ia terkejut saat melihat deretan masakan yang sangat banyak."Nggak ada roti?" tanya Monica. Dia memang jarang sekali memakan makanan berat seperti ini biasanya hanya selembar roti atau setengah piring nasi goreng.

"Makan aja apa yang ada nggak usah banyak komen," suruh Bryan lalu duduk dikursi dan menyiapkan sarapannya. Monica melihat makanan itu tidak selera, ia melangkahkan kakinya meninggalkan ruang makan kembali menaiki anak tangga.

"Gue udah bilang sama lo kalau kita bakalan sibuk hari ini jadi jangan salahin gue kalau nanti lo kelaparan karena gue nggak bakalan ngasih lo makan," ucap Bryan. 'Lama-lama gue nggak betah di sini,' batin Monica.

Monica dan Bryan sudah berada di dalam mobil, Monica memakai celana bewarna hitam dengan kaos biru tuanya dan itu membuatnya kesal karena ia bernampilan senada dengan guru yang di sampingnya itu hanya saja dia memakai celana panjang sedangkan Bryan memakai celana hitam selutut

"Kemana?" Monica tidak mendapat jawaban dari Bryan, ia melihat jika mobil mereka berhenti di depan sebuah pasar basah yang sangat besar. Ia tidak merasa keberatan untuk pergi ke pasar yang menjadi masalahnya adalah celana panjangnya. 'Salah milih pakaian gue nih. Lagian nih batu nggak ngasih tauin gue sih,' batin Monica.

Keduanya memasuki pasar yang masih ramai itu, hal yang mengganggu Monica adalah saat dirinya memasuki pasar tersebut banyak yang melihat ke arah mereka berdua dan membuat ia risih. "Pengen gue cabut mata mereka semuanya," gumam Monica tapi masih dapat didengar oleh pria yang berada di sampingnya itu.

Monica berjalan dengan hati-hati karena ia sangat risih jika sesuatu mengenai celana panjangnya. Bryan melihat ke belakang dan melihat perempuan itu tertinggal jauh karena berjalan dengan hati-hati. Monica melihat Bryan yang kembali menghampirinya, dirinya sangat terkejut saat Bryan berjongkok lalu melipat bagian bawah celananya yang panjang.

Setelah melipat bagian bawah celana Monica, Bryan menggenggam tangan Monica membuat perempuan itu hendak protes. "Apa-apa~"

"Sempat lo lepas gue nggak bakalan segan buat ngehukum lo," potong Bryan dan membuat Monica diam saja.

Mereka berdua menuju sebuah ruko yang menjual berbagai kebutuhan untuk memasak. Ibu pedagang yang sedang melayani pembeli langsung tersenyum saat melihat kedatangan mereka. "Nak Bryan mau beli apa?" tanya ibu tersebut tak lupa dengan senyuman lesungnya.

Bad Girl VS Guru KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang