06 | Ours

220 34 36
                                    

Setelah mengobrol selama berjam-jam untuk menyelesaikan hukuman, akhirnya mereka berlima bisa menghirup udara segar kembali.

"Kalian hari ini beruntung. Saya ada urusan, jadi kelas akan kosong sampai jam pulang sekolah." Kata Bu Shin saat membukakan pintu ruangan tersebut.

Mereka berlima langsung berteriak kegirangan mendengarnya.

"Jangan mengacau. Saya sudah siapkan soal-soal untuk kalian pelajari di Minhyun." Kata Bu Shin.

"Jonghyun kamu awasi Seongwoo dan Daniel. Jangan sampai dia keluar kelas." Kata Bu Shin sambil menunjuk kedua orang tersebut. "Repot nanti kalo mereka membuat ulah lagi." Tukasnya.

Jonghyun langsung mengangguk dan merangkul keduanya. "Ibu tenang saja. Mereka tidak akan mengacau seperti biasanya." Katanya.

Bu Shin hanya tersenyum kemudian dia pergi meninggalkan mereka berlima.

"Jong, aku mau bolos." Kata Seongwoo yang langsung mendapatkan anggukan dari Daniel.

Jian yang mendengar itu tiba-tiba merasa kesal. "Kalian tidak dengar Bu Shin berkata apa?" Tanya Jian.

Seongwoo dan Daniel langsung mengangguk. "Perkataannya masuk di telinga kanan kita lalu keluar begitu saja dari telinga kiri kita." Seongwoo terkekeh begitupun dengan Daniel.

"Sudahlah, Jian. Lagipula jika mereka berdua belajar dunia akan kiamat." Kata Eunbi. "Mereka berdua selalu seperti itu setiap pelajaran kosong." Katanya lagi.

"Bukankah kamu juga begitu, Kwon Eunbi?" Tanya Seongwoo dengan nada sedikit mengejek.

"Jika kalian bertiga mulai belajar dunia ini akan segera hancur." Jonghyun ikut mengejek mereka bertiga.

"Mungkin berubah menjadi trapesium." Jonghyun tertawa.

Eunbi langsung mendengus kesal mendengarnya. Memang diantara teman-teman yang lain hanya mereka bertiga yang malas belajar dan sering bolos dalam pelajaran-pelajaran kosong. Mereka bisa berada dimana saja, menikmati waktu mereka sendiri. Dan teman-teman sekelasnya sudah memaklumi mereka.

"Kalau begitu, kalian bertiga tidak usah belajar. Aku akan mendukung kalian." Kata Jian datar. Namun sorot matanya terlihat bersungguh-sungguh.

Mereka berempat langsung menatap Jian, bingung.

Jian yang merasa dirinya sedang ditatap langsung menoleh kearah mereka berempat.

"Kenapa?" Tanya Jian. "Bukankah bagus jika dunia ini tidak kiamat lebih cepat? Aku bisa lulus sekolah, kemudian pergi ke perguruan tinggi yang aku inginkan, bekerja sesuai keinginan dan keahlianku, lalu menikah." Ujar Jian.

"Lagipula aku tidak bisa bayangkan jika dunia berubah menjadi trapesium." Katanya lugu.

Mereka berempat langsung menertawakan Jian. Menurut mereka Jian terlihat sangat imut saat mengatakan hal yang serius dengan matanya yang polos.

"Jian-ssi apa kau menganggap lelucon itu serius?" Tanya Daniel sambil terkekeh.

Jian mengangguk tanpa ragu. "Apakah itu lelucon? Itu terdengar tidak seperti lelucon untukku." Katanya datar.

Mereka semua tertawa lagi. Seongwoo menjadi orang yang tertawa paling keras. Membuat Jian kebingungan dan hanya menatap mereka dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Kenapa kalian terus menertawakanku?" Tanya Jian bingung.

"Karena kamu sangat imut, Jian." Jawab Eunbi yang langsung mendapatkan anggukan setuju dari yang lainnya.

"Belum pernah aku menemui gadis polos melebih Chaeyeon sepertimu, Jian." Kata Daniel. "Sangat menarik." Katanya lirih.

Seongwoo yang mendengarnya langsung mendengus sebal dan menatap Daniel sinis. Sedangkan Daniel hanya tertawa melihat bagaimana Seongwoo menjadi pecemburu seperti itu.

✔ Dear My Youth (Ong Seongwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang