"Tidak boleh!"
Tiba-tiba terdengar suara teriakan Seongwoo dari depan kelasnya. Dia sedang menghadapi dua anak laki-laki bertubuh lebih besar daripada dirinya. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi mereka terlihat sangat serius.
"Kenapa? Lagian dia bukan pacar kamu, kan?" Kata laki-laki bernama Hyunbin.
Seongwoo mendesah pelan kemudian mengepalkan kedua tangannya. Dia tidak menjawab pertanyaan itu. Hanya diam dan mengubur emosinya dalam-dalam.
"Pokoknya tidak boleh." Kata Seongwoo.
Tiba-tiba laki-laki bernama Sanggyun mendorong tubuh Seongwoo dengan sangat kuat. Sampai Seongwoo menabrak tembok di belakangnya. Saat itu juga, Jonghyun yang melihat perkelahian itu langsung keluar dari dalam kelasnya dan mencoba untuk memisahkan mereka. Sedangkan teman-teman yang lainnya hanya melihatnya dari dalam kelas.
"Kalian kenapa, sih? Tidak pernah ada berhentinya seperti ini. Seperti anak kecil." Tukas Jonghyun kesal.
"Yak! Apa kalian tidak bosan dihukum?" Tanya Minhyun geram. Dia sudah bosan melihat Hyunbin dan Sanggyun mencari gara-gara kepada teman-temannya.
"Teman kamu, tuh. Kenapa dia melarangku aku untuk dekat dengan murid baru itu? Memang dia siapanya?" Tanya Kwon Hyunbin.
Seongwoo menatap Hyunbin dengan tatapan mengintimidasi dan penuh kekesalan. Ini bukan kali pertamanya Seongwoo dan Hyunbin terlibat dalam masalah. Mereka bahkan dikenal sebagai pembuat onar nomor satu dan dua di seantero sekolah. Hanya saja, Seongwoo masih bisa menjaga sikapnya, tidak seperti Hyunbin.
"Kalau aku bilang tidak boleh, seharusnya kamu kembali ke kelasmu, sialan!" Tukas Seongwoo ketus.
"Memang kau siapanya anak baru itu sampai-sampai kau bersikap seperti ini?" Tanya Sanggyun.
"Dia adalah bagian dari sunshine, kalian tidak bisa mendekatinya atau mempermainkannya." Tiba-tiba Daniel datang dengan wajahnya yang garang.
Hyunbin dan Sanggyun langsung tertawa meledek mendengarnya.
"Sunshine sialan itu!" Umpat Hyunbin.
"Yak! Berani sekali kau menyebut kami sialan, Kwon Hyunbin!" Chungha yang sedari tadi berada di kelas mulai geram dan keluar kelas. "Kau yang sialan!" Tukas Chungha.
Hyunbin hanya acuh. Kemudian dia menoyor kepala Chungha dengan telunjuknya. "Diam kau anak kecil. Ini bukan urusanmu. Sebaiknya kau bermain bersama teman-temanmu yang lain di taman bermain." Ledek Hyunbin.
"Jaga mulutmu!" Tukas Seongwoo kesal. "Sebaiknya kalian pergi selagi aku dan Daniel masih baik." Ujarnya.
"Kita tidak akan pergi sampai bertemu dengan anak baru itu." Ujar Hyunbin.
BUGH!
Tiba-tiba satu tonjokkan mendarat di pipi Hyunbin. Hyunbin yang jatuh tersungkur memegangi pipinya yang terasa sakit. Kemudian dia berdiri dibantu oleh Sanggyun, sahabatnya.
"Dia punya nama! Jangan memanggilnya anak baru!" Tukas Seongwoo.
Hyunbin menatap Seongwoo sinis. "Lalu apa masalahnya? Kenapa kau memukulku? Dia memang anak baru." Tukas Hyunbin.
Seongwoo langsung menarik kerah baju Hyunbin dan menatapnya tajam. "Kuberitahu kau, namanya Jian. Dia Jianku! Jangan mengganggunya!" Tukas Seongwoo.
"Sekali kau mengganggu Jianku, kau akan menghadapi kematianmu, Kwon Hyunbin." Tukas Seongwoo.
"Kau tahu, aku tidak pernah main-main." Seongwoo menatap mata Hyunbin lekat-lekat. Tatapan yang membuat siapapun menjadi mundur termasuk Hyunbin dan Sanggyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Dear My Youth (Ong Seongwoo)
Fanfic[COMPLETED] Meskipun terasa menyakitkan, semua yang sudah berlalu itu, terlalu indah untuk dilupakan. Namun, aku tidak sanggup untuk mengenangnya sendirian. Kenangan itu akan selalu menjadi milik kita, meskipun kita sudah tak lagi bersama. Part of...