31 | Starry Night

103 22 34
                                    

Pada saat tertentu, kami yakin bahwa pertengkaran tidak akan menyebabkan putus, dan rasa yakin itu setidaknya menenangkan kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada saat tertentu, kami yakin bahwa pertengkaran tidak akan menyebabkan putus, dan rasa yakin itu setidaknya menenangkan kami.

Ironisnya, tidak seperti diawal aku dan dia tidak menerima perbedaan yang sejak awal sudah kami sadari.

Jian - Seoul, Januari 2012



Jangan sider wkwkwk

Happy reading guys











Seoul, Oktober 2019

Seongwoo baru saja menyelesaikan beberapa pekerjaannya sebagai sutradara utama dalam pembuatan reality show terbaru di stasiun televisi. Setelah selesai, Seongwoo langsung mengambil dua kaleng bir dan meminumnya. Kaki kanannya ia letakan diatas kaki kirinya, bersandar pada kursi kerjanya, menatap jendela transparan dan menengadah menatap langit malam penuh bintang.

Ong Seongwoo menghela nafasnya beberapa kali, pikirannya seperti biasa selalu dipenuhi oleh Jian. Setiap kali ia melihat malam berbintang, Jian yang selalu muncul pertama dalam ingatannya. Dibawah bintang-bintang yang berkilau terang, Seongwoo pernah berjanji untuk selalu ada bersama dengan gadis rapuh itu dan hanya melihat padanya. Namun, apa yang terjadi justru kebalikannya. Seongwoo yang mengingkari janjinya sendiri dan meninggalkan Jian dalam kesedihan.

"Kau benar, Jianku sayang. Ternyata bulan bisa meninggalkanku. Aku terlalu sibuk menghitung bintang, sampai aku melupakanmu. Bulanku." Lirih Seongwoo.

Penyesalan memang selalu datang terlambat. Begitulah yang dirasakan Seongwoo. Ia sudah terlalu jauh menghitung bintang sampai ia lupa dimana sebenarnya bulan berada dan melupakannya.

"Sampai kapan aku harus mencarimu? Aku berharap malam ini kita sedang memandang langit dan bintang yang sama. Aku benar-benar merindukanmu, Jianku sayang." Ujar Seongwoo.

Laki-laki kurus itu langsung meneguk bir miliknya dalam sekali teguk. Ia terlihat frustasi. Di usianya yang kini menginjak usia 26 tahun, seharusnya ia sudah tenang memikirkan masa depan dan menata hidup. Namun yang terjadi, ia justru terjebak dalam penyesalan besar di masa lalunya yang begitu menyilaukan, seperti bintang-bintang yang bersinar terang di langit malam.

"Kuharap kita bisa segera bertemu, Jianku sayang." Lirihnya.

🌟🌟🌟

Jika ada perlombaan diam dan melamun, mungkin Jian akan menjadi pemenang utamanya. Hampir setiap hari sepulang kerja malamnya, gadis itu selalu diam termenung menatap langit malam diantara jendela kaca besar gedung stasiun televisi tempatnya bekerja. Seperti halnya sekarang, gadis itu terdiam sembari menatap kerlip bintang yang menyilaukan matanya.

✔ Dear My Youth (Ong Seongwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang