30 | Someday in December

109 19 35
                                    

Ini mungkin hanya harapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini mungkin hanya harapan...
Ini mungkin hanya sekedar mimpi.
Namun, jika kita saling mencintai lagi,
Aku bersumpah akan mencintaimu seperti seharusnya

(Taylor Swift - Back To December)

Song recomendation Taylor Swift - Back To December


Happy reading guys

















Seoul, Oktober 2019

Aku selalu ingin kembali pada suatu hari di bulan Desember. Bulan indah dimana kau mengatakan ingin mengakhiri hubungan kita berdua.

Kau mengatakan lelah dengan sikapku dan ingin menyudahi apa yang sudah kita jalani selama berbulan-bulan.
Namun, aku masih mencintaimu dan ingin kau ada disampingku.
Aku tidak ingin melepaskanmu dalam pelukku malam itu.

Aku menyesal tak melepasmu malam itu.
Seharusnya kulakukan agar kau tak terluka dengan sikapku.
Aku, bajingan tak tahu diri ini malah melepasmu dan membuatmu terluka setelah kau memberiku kesempatan.
Padahal, aku orang yang selalu berjanji untuk menjagamu dan tak membuatmu menangis.

Maafkan aku, Jianku sayang.

Jian lagi-lagi menangis setelah membaca tulisan milik Daesung Yi. Setiap kali membacanya, air mata miliknya selalu lolos begitu saja tanpa diminta. Jian juga merasakan bahwa tulisan milik penulis yang kini dieditnya sebenarnya memang ditujukan kepadanya oleh Ong Seongwoo, mantan kekasihnya.

Setelah membaca lembar demi lembar tulisan itu, hari-hari Jian berubah drastis. Ia sering merasakan sedih di dalam hatinya. Merindukan semua orang yang ada di masa lalunya meskipun tak ingin dan merindukan masa-masa yang tak bisa terulang lagi, namun ia juga menyesali semuanya. Ia benci kenyataan bahwa orang yang menyakitinya adalah orang yang paling ia rindukan. Baik itu Seongwoo, maupun sunshine, dan orang-orang lain yang terlibat bersamanya.

"Jian-ssi, apa kau sudah menyelesaikan tulisan milik penulis pemula itu?"

Jian langsung menghapus air mata yang membasahi pipinya saat seseorang menghampiri meja kerjanya. Gadis itu langsung berdiri dan menyerahkan tulisannya kepada pria yang umurnya tidak jauh berbeda dengannya. Dia adalah Yoon Jisung, seniornya sekaligus teman dekat kakaknya, Irene.

"Sudah aku selesaikan, Sunbaenim." Kata Jian.

Jisung langsung menerima tulisan itu dan tersenyum pada Jian. "Apa kau sudah membuat janji dengannya untuk membahas proses penerbitannya?" Tanya Jisung.

Jian menggelengkan kepalanya. "Belum. Aku belum sempat membuat janji dengannya karena harus mengurus beberapa pekerjaanku di stasiun televisi." Ujar Jian.

✔ Dear My Youth (Ong Seongwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang