40 | The Days We've Lost

81 20 23
                                    

Kuharap, saat aku terbangun aku bisa melupakanmu dan membencimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuharap, saat aku terbangun aku bisa melupakanmu dan membencimu.
Nyatanya, kau masih yang kurindukan..
Aku tak bisa melupakanmu dan hari-hari bersinar yang telah kita lewati.

-Bae Jian-









Setelah menunggu selama beberapa jam, akhirnya Jian dapat diselamatkan. Gadis itu kini berada di ruangan ICU dan masih tak sadarkan diri atau dalam kondisi koma.

Sudah lewat tengah malam, semua orang masih berkumpul dan menunggu Jian untuk segera terbangun. Suasana disana terasa begitu pilu dan menyedihkan. Mereka benar-benar tidak menyangka jika kejadian seperti ini akan terjadi pada Jian.

"Eomma, sebaiknya kau pulang dan beristirahat bersama Joohyun Nunna. Biar aku dan Hyung yang lain yang menjaga Jian Nunna." Ujar Jinyoung.

"Appamu dimana? Kemana dia pergi?" Tanya Jihyeon.

Jinyoung langsung mengedarkan pandangannya. Ia terlihat bingung dan tak bisa menemukan dimana Appa-nya berada.

"Eomonim, Ahjussi sedang pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian yang menimpa Jian." Kata Seungyoun dengan menggunakan bahasa isyarat sambil membopong Irene yang baru saja keluar dari ruang perawatan.

"Apakah sudah ketemu orang yang mencoba membunuh Jian?" Tanya Jihyeon.

Seungyoun menggelengkan kepalanya. "Belum. Belum ada bukti yang mengarah pada orang itu. Jalanan tempat Jian ditikam tak ada CCTV." Ujar Seungyoun.

"Tapi ada saksi." Kata Irene tiba-tiba.

Semua orang langsung menoleh kearah Irene dan menatapnya bingung.

"Siapa Nunna?" Tanya Jinyoung penasaran.

"Aku." Kata Irene. "Aku ada di tempat kejadian. Tapi aku tidak bisa melihatnya dengan jelas, hanya saja aku seperti pernah melihatnya. Mungkinkah dia salah satu teman Jian?" Irene terlihat bingung.

"Kau yakin, Nunna?" Tanya Jinyoung. "Tapi apakah ada orang yang membenci Nunna sampai berbuat nekat seperti itu?" Jinyoung tak percaya.

"Apakah Jian memiliki masalah di sekolah? Kenapa ada orang yang membenci gadis baik sepertinya?" Tanya Jihyeon.

"Jian gadis yang baik. Sangat baik. Dia gadis yang selalu menjaga sikapnya dan tak banyak bicara. Hanya saja, beberapa waktu belakangan ini terjadi sesuatu kepadanya dan beberapa temannya menjauhinya sampai Jian merasa kesepian." Ujar Seungyoun.

"Tega sekali orang-orang membenci putriku. Mereka tak pernah tahu bagaimana putriku sangat terluka. Kenapa masih melukainya dan membuatnya kesepian." Jihyeon mulai berderai air mata.

Irene dan Jinyoung yang berada disampingnya tak kuasa menahan air matanya. Mereka berdua langsung memeluk Jihyeon dan menangis bersama-sama dalam pelukannya. Jian sudah sangat kesusahan bertahan hidup selama ini dan sekarang justru ada orang yang mau mencelakainya, entah karena apa.

✔ Dear My Youth (Ong Seongwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang