42 | Winter to Winter

109 17 15
                                    



Sejak salju pertama turun sampai salju terakhir, aku masih tak bisa menemukanmu.
Sampai salju terakhir berhenti menyapaku di tahun ini, aku mulai tersadar, kau benar-benar meninggalkanku.
Tanpa sepatah kata, seperti salju yang turun tanpa memberitahu.
Dimana kamu? Aku merindukanmu.

-Ong Seongwoo-


----------




Happy reading💕












Seoul, Januari 2013

Seongwoo berjalan perlahan menembus salju yang turun sedikit demi sedikit. Seperti biasa, ia mengunjungi danau yang berada di kawasan UN Village dengan harapan bisa bertemu dengan Jian yang sudah menghilang selama beberapa bulan ini.

Seongwoo terduduk diatas dermaga kayu. Kedua kakinya tepat menginjak air danau yang membeku karena dinginnya musim dingin. Seongwoo menatap jauh ke ujung Danay. Dalam keputusasaan, ia berharap Jian dapat kembali dan hadir tepat di depan matanya sekarang.

Seongwoo benar-benar merindukan Jian dan ingin meminta maaf kepadanya atas apa yang terjadi tahun lalu.

Seongwoo mengeluarkan ponsel miliknya. Wajahnya yang dipenuhi rambut-rambut halus, terlihat semakin kaku bersamaan dengan suhu yang terus-menerus turun. Seongwoo, laki-laki itu kemudian mengotak-atik ponsel miliknya, sampai akhirnya menampakkan sebuah foto. Ia memandangi foto dua insan yang ada di dalam ponselnya. Mereka adalah Seongwoo dan Jian yang sedang berjalan berdua sambil tersenyum.

 Mereka adalah Seongwoo dan Jian yang sedang berjalan berdua sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jian-a, dulu kita bahagia. Tapi, sekarang kenapa harus seperti ini?" Tanya Seongwoo pada Jian yang ada dibalik layar ponselnya. "Semuanya salahku. Memang salahku." Lirihnya.

"Seongwoo-ya."

Seongwoo langsung tersentak saat mendengar seorang perempuan menyerukan namanya. Tanpa berbalik, Seongwoo sudah tahu siapa pemilik suara itu. Jung Chaeyeon.

Chaeyeon berlari-lari kecil menghampiri Seongwoo dan duduk disampingnya. "Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Chaeyeon. "Yah, jika kau setiap hari datang kesini, kenapa kau tidak pindah saja kesini?" Tanya Chaeyeon sekali lagi.

Seongwoo menyeringai. "Mana pertanyaan yang harus kujawab dulu?" Tanya Seongwoo.

Chaeyeon langsung memukulnya dan mendecak kesal. "Jawab saja yang pertama." Ujarnya.

"Aku sedang merindukan Jian." Ujar Seongwoo.

"Aku juga." Sahut Chaeyeon. "Aku benar-benar merasa bersalah pada Jian karena telah meninggalkannya. Aku gagal menjadi seorang sahabat yang baik." Lirih Chaeyeon.

"Aku lebih merasa bersalah pada Jian. Aku mengatakan padanya bahwa dia seorang pembunuh. Padahal dia hanyalah seorang korban." Lirih Seongwoo.

Seongwoo, Chaeyeon, dan teman-temannya yang lain kini sudah tahu kebenaran di balik rumor yang beredar beberapa bulan yang lalu. Jian tidak bersalah dan gadis itu bukanlah seorang pembunuh, melainkan korban lain bersama dengan  Dongho dan Seungwoo.

✔ Dear My Youth (Ong Seongwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang