Waktu banyak berlalu. Namun, masa lalu tetaplah masa lalu. Tidak ada yang bisa kulakukan, semuanya diluar kuasaku. Dan kebenaran...selalu tersembunyi.
-Bae Jian, 2012-
Busan, November 2019
Jian bersama dengan Eunbi dan Seungyoun kini berada di Busan. Meskipun Busan menjadi kota dengan kenangan yang menyakitkan untuk Jian, mereka semua datang bukan tanpa alasan. Namun, untuk menemui seseorang disana.
Mereka bertiga berdiri di depan sebuah pusara yang mulai usang. Pusara itu sudah lama tak dikunjungi siapapun dan tak ada yang mengurusnya karena beberapa hal.
Jian menatap sebuah foto dengan bingkai berwarna hitam disana. Seorang anak laki-laki yang seharusnya hari ini menjadi orang dewasa tersenyum dengan sangat cerah. Jian sangat merindukannya, juga menyesal sudah menghancurkan hidupnya.
"Oppa, maaf aku baru datang hari ini." Lirih Jian sembari memberikan satu buket bunga diatas pusaranya.
"Oppa, Kwon Eunbi ada disini." Kata Eunbi tersenyum. Namun, terlihat kesedihan dalam senyuman gadis Kwon itu.
Sudah lama sekali sejak kunjungan terakhir mereka ke pusara tersebut. Terakhir kali, Jian mengujunginya adalah saat kelas 12. Setelah itu, dia tak berani untuk mengunjunginya karena satu insiden yang menimpa dirinya di Busan.
"Bukankah waktu berlalu begitu cepat? Sudah 7 tahun sejak terakhir kali aku dan Daniel mengunjungimu, Oppa." Lirih Jian. Gadis itu terlihat meneteskan air matanya.
Seungyoun yang berada disamping Jian langsung merangkulnya dan menepuk pundaknya pelan. Kejadian 7 tahun lalu itu benar-benar tidak bisa dilupakan, baik oleh Jian maupun orang-orang di sekitarnya.
"Maafkan Daniel yang tak bisa mengunjungimu sepertiku, Oppa." Kata Jian.
"Oppa, aku dan Jian akan bertemu Daniel segera. Setelah kami bertemu dengannya, kami akan mengantarkan Daniel untuk mengunjungimu." Ujar Eunbi.
Setelah mendengar kalimat Eunbi, Jian langsung memeluk Seungyoun dan menangis dalam pelukannya. Entah kenapa hatinya selalu sakit setiap memikirkan dua kakak beradik itu. Lebih menyakitkan dibandingkan harus mengingat tentang Seongwoo.
"Gwaenchana, Jian-a." Seungyoun mencoba untuk menenangkannya. Namun, Jian tak bisa berhenti menangisi mereka berdua.
"Eunbi-ya, aku dan Jian akan tunggu di mobil." Kata Seungyoun.
Eunbi tersenyum. Setelah itu, Seungyoun mengajak Jian untuk beranjak pergi dari pusara milik Kang Dongho, menyisakan Kwon Eunbi seorang diri.
Eunbi, gadis itu diam-diam menangis di depan pusara Kang Dongho.
"Oppa, maafkan aku karena tidak bisa menjaga Daniel." Lirih Eunbi.
"Kang Daniel, dia benar-benar tidak baik-baik saja. Dia melukai seseorang dan...." Eunbi menghentikan kalimatnya dan mulai terisak kembali. Gadis itu tak kuat untuk melanjutkan kalimatnya. Hatinya sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Dear My Youth (Ong Seongwoo)
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Meskipun terasa menyakitkan, semua yang sudah berlalu itu, terlalu indah untuk dilupakan. Namun, aku tidak sanggup untuk mengenangnya sendirian. Kenangan itu akan selalu menjadi milik kita, meskipun kita sudah tak lagi bersama. Part of...