03 | There is Something

248 36 23
                                    

Seoul, Maret 2011

Sepulang sekolah, anak-anak sunshine mengajak Jian untuk datang ke rumah Seongwoo. Itu seperti kebiasaan yang mereka lakukan hampir setiap hari.

Sekarang, Jian terlihat lebih nyaman berada di dekat mereka semua. Terutama di dekat Seongwoo, mungkin karena mereka chairmate.

"Woo, hari ini eomma-mu bakal masak apa, ya?" Tanya Jaehwan.

"Yang dipikirinnya cuman makanan terus!" Tukas Chungha. "Itu pipi udah kayak bakpau!" Ujarnya sambil mencubit pipi Jaehwan gemas.

"Biarin. Kamu juga, kan? Kerumah Seongwoo kalau gak numpang makan emang mau ngapain?" Tukas Jaehwan. "Makan supaya tumbuh tinggi kayak Nayoung." Ledeknya.

Chungha malah tertawa. "Kita sama aja." Katanya yang langsung merangkul Jaehwan dan menjitak kepalanya Jaehwan.

"Aku ramal mereka sebentar lagi bakal jadian." Kata Seongwoo sambil nunjuk Jaehwan dan Chungha yang sedang tertawa dan saling meledek.

"Kamu beneran bisa meramal?" Tanya Jian.

Seongwoo langsung tertawa. "Nggak lah. Aku bukan cenayang." Katanya.

"Terus kenapa kamu bilang kalau Chungha sama Jaehwan bakal jadian?" Tanya Jian.

"Jian, sayang. Seongwoo bilang kayak gitu karena mereka berdua saling suka. Cuman mereka belum mau pacaran katanya." Kata Sejeong.

Jian hanya ber-oh-ria dengan wajahnya yang polos.

"Terus kamu sama Daniel?" Tanya Jian.

Sejeong langsung terbatuk-batuk. "Niel, Jian nanya nih. Hubungan kamu sama aku sebenarnya apa?" Tanya Sejeong pada Daniel yang asyik mengobrol dengan Sewoon dan Eunbi.

Daniel langsung berbalik dan merangkul Sejeong.

"Hubungan kita?" Tanyanya. Sejeong mengangguk sambil tersenyum malu-malu. "Gak ada." Daniel langsung berlari menghampiri Sewoon dan Eunbi lagi.

Jian dan Seongwoo tertawa, sedangkan Sejeong mengepalkan kedua tangannya kesal.

"Daniel kayaknya playboy." Kata Jian.

"Emang!" Kata Sejeong dan Seongwoo bersamaan.

Jian sedikit tersentak karena mereka. "Terus kamu suka sama dia?" Tanya Jian.

Sejeong mengangguk sambil mengerutkan bibirnya. "Tapi dianya gitu. Tiap ada yang cantik dikit kayak kamu langsung oleng." Ujar Sejeong.

Jian dan Seongwoo tertawa.

"Tenang aja, Jeong. Daniel gak akan berani deketin Jian." Kata Seongwoo.

"Kok bisa? Kan Daniel nekat orangnya." Kata Sejeong.

"Seongwoo katanya bakalan suka sama aku." Kata Jian datar. "Jadi, mungkin dia gak akan biarin laki-laki manapun deketin aku." Katanya lagi.

Sejeong dan Seongwoo saling menatap. Mereka berdua tertawa melihat kepolosannya Jian yang benar-benar alami itu.

"Terus kamu percaya saat Seongwoo bilang gitu?" Tanya Sejeong.

"Nggak." Jawabnya singkat. "Kalau dia bisa seperti itu sama aku, dia juga pasti bersikap seperti itu pada orang lain." Ujar Jian.

"Kalau aku serius gimana?" Tanya Seongwoo.

Jian menatap Seongwoo. "Buktiin." Katanya. "Kalau cuman ngomong aja, semua orang juga bisa." Katanya.

"Mau bukti apa?" Tanya Seongwoo.

"Terserah kamulah." Jawab Jian.

"Aku kenalin ke eomma mau?" Tanya Seongwoo tersenyum.

✔ Dear My Youth (Ong Seongwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang