-Ga istilahnya telat jodoh, yang ada belum waktunya berjodoh-
Kalau ditanya bagian mana dari hidupmu yang paling banyak warna ceritanya? Kebanyakan pasti menjawab masa SMA. Itu menjadi salah satu alasan reuni SMA menjadi saat-saat paling menyenangkan dan ditunggu. Akan terasa sekali perubahan tiap individu saat zaman SMA dan saat sudah umur mau mencapai seperempat abad gini. Cerita lama pun pasti dibangkitkan lagi, mengundang berbagai memori lama yang mungkin dulu menyenangkan, menakutkan atau menyakitkan tapi ntah mengapa kini bila dikenang lagi terasa lucu. Apalagi kalau sudah bahas mantan.
"Masih inget ga si dulu kita sering banget jodoh-jodohin Sheren sama Zaidan." Zaidan hanya menggeleng tidak habis pikir dengan mulut jahil Fariz, dari dulu sampai sekarang masih sama saja.
"Jangan gitu Riz, entar kalau CLBK, kasihan suaminya Sheren," ucapku sedikit memanasi. Tawaku semakin kencang melihat wajah Sheren yang memerah.
"Ah kamu juga ni Thaf, kaya ngga aja, siapa dulu yang doyan macarin kakak kelas?"
"Waduh jangan ungkit yang itu dong, aku kan udah tobat." Sheren hanya mencebikkan bibirnya, dari dulu aku memang susah untuk akur dengan cewek satu ini, bahkan dulu sejak hari pertama sekolah kami sudah bertengkar. Dan ntah bagaimana caranya kami selalu sekelas, bisa dibayangkan seberapa heboh adu mulut kami semasa sekolah.
Sheren selalu semeja dengan sahabat dekatnya sejak hari pertama sekolah, dan teman semejanya itu pula yang selalu menjadi penengah kalau kami sudah mulai berdebat, ngomong-ngomong sudah lama sekali orang itu tidak muncul, sejak dia dan sekeluarganya memutuskan pindah ke Yogyakarta.
"Sher, sahabat semeja tiga tahun kamu mana?" tanya Fariz, baru saja aku memikirkannya Riz.
"Shafa? Ga tahu juga nih, kayanya kali ini ga bisa ikut lagi, kenapa Riz? Dulu aja sering gangguin sekarang sering nanya, kayanya ada something nih?" ejek Sheren balas dendam.
"Something? Sinting kali ah, ni anak ya, cuman nanya juga," sewot Fariz, selain denganku, Sheren juga terkenal sering adu mulut sama Fariz. Tapi bedanya dengan aku, Fariz memang terkenal rese tidak hanya Sheren, Shafa yang terkenal baik dan penyabar juga pernah bertengkar sama Fariz, anak itu sangat pandai memancing emosi orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjemput Tulang Rusuk
Художественная прозаAlthaf sedang sangat bingung mencari tulang rusuknya, alias penyempurna iman, kalau kata lumrahnya, jodoh. Apalagi teman-teman sebaya sudah mulai naik pelaminan. Mama dan keluarga juga sudah mendesak dengan pertanyaan, "Kapan nikah?" Dikira nyari j...